Puisi"Aku" karya Chairil Anwar ini berisikan tentang semangat dan keberanian yang terus berpijar dalam kehidupan, khususnya dalam memperjuangkan kebebasan hak meskipun harus kehilangan nyawa sekali pun. Berikut contoh video musikalisasi "Aku" karya Chairil Anwar. Video ini merupakan bentuk apresiasi terhadap karya sastra Indonesia sekaligus
Struktur bagian penutup pada kritik sastra puisi "Aku" adalah paragraf kesembilan atau terakhir. Kritik sastra adalah karya sastra yang dinilai secara subjektif berdasarkan pemahaman penulis. Struktur kritik sastra adalah sebagai berikut. 1. Pendahuluan berisi topik yang akan dibahas. 2. Isi berisi pendapat atau argumen penilaian penulis terhadap karya sastra tersebut. 3. Penutup berisi penegasan ulang dari isi. Berdasarkan uraian di atas, struktur bagian penutup pada kritik sastra puisi "Aku" adalah pada paragraf kesembilan atau terkahir karena berisi penegasan ulang karya Chairil Anwar, dibuktikan pada kutipan "Melalui puisi ini, Chairil Anwar berhasil membius...." Jadi, struktur bagian penutup pada kritik sastra puisi "Aku" adalah paragraf kesembilan. Semula buku itu direncanakan sebagai skenario film mengenai biografi Chairil Anwar.Misi membuat film Chairil Anwar tak terwujud, tinggal jadi terbitan buku pada tahun 1987. Sejak kemunculan buku Aku dan kutipan puisi-puisi gubahan Chairil Anwar, para penonton Ada Apa dengan Cinta terbujuk membaca sastra.Penerbit pun mencetak ulang buku Aku dan
100% found this document useful 2 votes3K views7 pagesCopyright© © All Rights ReservedAvailable FormatsDOCX, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?100% found this document useful 2 votes3K views7 pagesKritik Sastra Karya Chairil AnwarJump to Page You are on page 1of 7 You're Reading a Free Preview Pages 4 to 6 are not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.
Padabait pertama kata ā€˜sepi’ menguasai isi tubuh puisi yang menggambarkan kekosongan perasaan Chairil Anwar saat itu. Puisi ā€œHampaā€ terdiri atas 12 baris, yaitu : 1. Baris pertama ā€œKepada Sriā€. Pada baris pertama ini penyair mengawali puisinya dengan kalimat Kepada Sri, yang berarti puisi tersebut ditunjukkan kepada Sri wanita yang Kritik Ekspresif pada Puisi Aku Karya Chairil Anwar AKU Karya Chairil Anwar Kalau sampai waktuku Ku mau tak seorang kan merayu Tidak juga kau Tak perlu sedu sedan itu Aku ini binatang jalang Dari kumpulannya terbuang Biar peluru menembus kulitku Aku tetap meradang menerjang Luka dan bisa kubawa berlari Berlari Hingga hilang pedih peri Dan akan akan lebih tidak perduli Aku mau hidup seribu tahun lagi Puisi Aku ini diciptakan oleh Chairil Anwar pada tahun. Chairil Anwar merupakan tokoh yang berasal dari Medan Sumatera Utara dan lahir pada 26 Juli 1992 dan meninggal di Jakarta pada 28 April 1949 pada umur 26 tahun. Ia dijuluki sebagai "Si Binatang Jalang" dari puisi ā€œAkuā€ tersebut, Ia adalah penyair terkemuka Indonesia. Ia diperkirakan telah menulis 96 karya, termasuk 70 puisi. Bersama Asrul Sani dan Rivai Apin, ia dinobatkan oleh Jassin sebagai pelopor Angkatan '45 sekaligus puisi modern Indonesia. Puisi "Aku" karya Chairil Anwar ditulis pada tahun 1943 sebelum Indonesia mencapai puncak kemerdekaan. Dari judul puisi tersebut memiliki banyak makna yang luas tergantung dari sudut pandang mana pembaca memaknainya. Chairil Anwar mengajak pembaca menghayati perjuangan pahlawan dalam mencapai kemerdekaan. Kata-kata yang dipilih mampu memberikan perasaan semangat juang bagi pembaca. Puisi ā€œAkuā€ karya Chairil Anwar ini memberikan gambaran semangat juang yang dirasakan oleh pembaca. Puisi ini memiliki kata yang tegas, semangat serta pantang menyerah. Puisi ini terdiri atas 7 bait, bait pertama berisi 3 larik, bait kedua berisi 1 larik, bait ketiga berisi 2 larik, bait keempat berisi 2 larik, bait kelima berisi 3 larik, bait keenam berisi 1 larik dan bait ketujuh berisi 1 larik. Pada puisi ā€œAkuā€ bait pertama larik 1 samapai larik ketiga, Kalau sampai waktuku Ku mau tak seorang kan merayu Tidak juga kau menggambarkan sikap konsisten yang tidak akan menyerah atau terhasut hingga sampai kematian. Dan semangatnya sampai tidak seorangpun dapat menghalanginya. Pada bait kedua larik pertama, Tak perlu sedu sedan itu menggambarkan bahwa orang lain tak perlu bersedih dengan semangatnya dan bisa juga ia sendiri tidak akan sedih dan tidak pantang menyerah. Pada bait ketiga larik pertama dan larik kedua, Aku ini binatang jalang Dari kumpulannya terbuang, menggambarkan sikap yang rendah hati dan tidak membanggakan diri walau diri sudah berjuang demi negara. Pada bait keempat larik pertama dan larik kedua, Biar peluru menembus kulitku Aku tetap meradang menerjang menggambarkan bahwa walaupun peluru telah menembus tubuh di medang perang tetapi tetap berjuang hinga titik darah penghabisan. Pada bait kelima larik pertama dan sampai larik ketiga, Luka dan bisa kubawa berlari Berlari Hingga hilang pedih peri menggambarkan bahwa walaupun sudah terluka tetapi karena semangat juang yang tinggi membuat perih pada luka tersebut hilang. Pada bait keenam larik pertama dan bait ketujuh larik pertama, Dan akan akan lebih tidak perduli Aku mau hidup seribu tahun lagi menggambarkan bahwa semangat pantang menyerah membela negara hingga ia ingin mengabdi untuk negara dan ia ingin hidup seribu tahun lagi untuk negaranya. Puisi ā€œAkuā€ karya Chairil Anwar ini sangat memberikan kesan perjuangan yang pantang menyerah. Membawa pembaca untuk tidak pernah menyerah dalam memperjuangkan sesuatu yang diinginkan.
Semogasuka ya..Aku mencoba memahami karakter puisi iniDimana orang Medan biasanya lantang dalam berbicara dan di mix dgn alam individualistis nya Chairil An
TemaTema pada puisi ā€œAkuā€ karya Chairil Anwar adalah menggambarkan kegigihan dan semangat perjuangan untuk membebaskan diri dari belenggu penjajahan, dan semangat hidup seseorang yang ingin selalu memperjuangkan haknya tanpa merugikan orang lain, walaupun banyak rintangan yang ia hadapi. Dari judulnya sudah terlihat bahwa puisi ini menceritakan kisah AKU’ yang mencari tujuan hidup. Pemilihan Kata DiksiUntuk ketepatan pemilihan kata sering kali penyair menggantikan kata yang dipergunakan berkali-kali yang dirasa belum tepat, diubah kata-katanya. Seperti pada baris kedua bait pertama ā€œKu mau tak seorang ’kan merayuā€ merupakan pengganti dari kata ā€œku tahuā€. ā€œKalau sampai waktukuā€ dapat berarti ā€œkalau aku matiā€, ā€œtak perlu sedu sedanā€œdapat berarti ā€œberarti tak ada gunannya kesedihan ituā€. ā€œTidak juga kauā€ dapat berarti ā€œtidak juga engkau anaku, istriku, atau kekasihkuā€. RasaRasa adalah sikap penyeir terhadap pokok permasalahan yang terdapat pada puisi ā€œAkuā€ karya Chairil Awar merupakan eskpresi jiwa penyair yang menginginkan kebebasan dari semua ikatan. Di sana penyair tidak mau meniru atau menyatakan kenyataan alam, tetapi mengungkapkan sikap jiwanya yang ingin berkreasi. Sikap jiwa ā€œjika sampai waktunyaā€, ia tidak mau terikat oleh siapa saja, apapun yang terjadi, ia ingin bebas sebebas-bebasnya sebagai ā€œakuā€. Bahkan jika ia terluka, akan di bawa lari sehingga perih lukanya itu hilang. Ia memandang bahwa dengan luka itu, ia akan lebih jalang, lebih dinamis, lebih vital, lebih bergairah hidup. Sebab itu ia malahan ingin hidup seribu tahun lagi. Uraian di atas merupakan yang dikemukakan dalam puisi ini semuanya adalah sikap chairil yang lahir dari ekspresi jiwa penyair. Nada dan Suasanaa. NadaDalam puisi tersebut penulis menggambarkan nada-nada yang berwibawa, tegas, lugas dan jelas dalam penyampaian puisi ini, karena banyak bait-bait puisi tersebut menggandung kata perjuangan. Dan menggunanakan nada yang syahdu di bait yang terkesan sedikit SuasanaSuasana yang terdapat dalam puisi tersebut adalah suasana yang penuh perjuangan, optimis dan kekuatan emosi yang cukup tinggi tetapi ada beberapa suasana yang berubah menjadi sedih karena dalam puisi tersebut menceritakan ada beberapa orang yang tak mengaangap perjuangannya si tokoh. MajasDalam puisi tersebut menggunakan majas hiperbola pada kalimat ā€œAku tetap meradang menerjangā€. Terdapat juga majas metafora pada kalimat ā€œAku ini binatang jalangā€. Pencitraan/pengimajianDi dalam sajak ini terdapat beberapa pengimajian, diantaranya Ku mau tak seorang ’kan merayu Imaji Pendengaran, Tak perlu sedu sedan itu’ Imaji Pendengaran, Biar peluru menembus kulitku’ Imaji Rasa, Hingga hilang pedih perih’ Imaji Rasa. AmanatAmanat adalah hal yang mendorong penyair untuk menciptakan puisinya. Amanat berhubungan dengan makna karya sastra. Makna bersifat kias, subjektif, dan umum. Makna berhubungan dengan individu, konsep seseorang dan situasi tempatpenyair mengimajinasikan dalam Puisi Aku’ karya Chairil Anwar yang dapat saya simpulkan dan dapat kita rumuskan adalah sebagai berikut Manusia harus tegar, kokoh, terus berjuang, pantang mundur meskipun rintangan menghadang. Manusia harus berani mengakui keburukan dirinya, tidak hanya menonjolkan kelebihannya saja. Manusia harus mempunyai semangat untuk maju dalam berkarya agar pikiran dan semangatnya itu dapat hidup selama-lamanya. Akhirpuisi yang melegenda itu menjadi bagian paling menukik dalam setiap pembacaan puisi ā€œAkuā€. Menziarahi Chairil anwar artinya ikut tenggelam dalam puisi-puisinya yang masyhur. Kepulangannya pada usia yang sangat muda dan kegetiran hidup nampaknya menuntun kata-kata menjadi bagian yang paling purna dalam hidup Chairil. Chairil bukan lagi

Minggu, 27 Oktober 2019 Edit Kritik Puisi-Puisi Karya Chairil AnwarChairil Anwar lahir di Medan, Sumatera Utara, 26 Juli 1922 – meninggal di Jakarta, 2 April 1949 pada umur 26 tahun, dijuluki sebagai "Si Binatang Jalang" dari karyanya yang berjudul Aku, Ia adalah penyair terkemuka Indonesia. Ia diperkirakan telah menulis 96 karya, termasuk 70 puisi. Bersama Asrul Sani dan Rivai Apin, ia dinobatkan oleh Jassin sebagai pelopor Angkatan '45 sekaligus puisi modern Indonesia. Chairil lahir dan dibesarkan di Medan, sebelum pindah ke Batavia sekarang Jakarta dengan ibunya pada tahun 1940, di mana ia mulai menggeluti dunia sastra. Setelah mempublikasikan puisi pertamanya pada tahun 1942, Chairil terus menulis. Pusinya menyangkut berbagai tema, mulai dari pemberontakan, kematian, individualisme, dan eksistensialisme, hingga tak jarang yang berjudul ā€œ Jangan Kita Di Sini Berhentiā€ menjelaskan bahwa seseorang yang telah pasrah, namun tetap memaksa melanjutkan semuanya dengan hal-hal negatif. Sehingga dia sudah tidak perduli dengan kehidupannya yang berjudul ā€œ Yang Terhempas Yang Putusā€ mengisahkan tentang seseorang yang tidak bisa berbuat apa-apa lagi. Segalanya telah usai walaupun sebenarnya ia ingin puisi terakhir yang berjudul ā€œHampaā€ memiliki arti. Seseorang yang dalam kesendiriannya ia merasa sudah mendekati ajal hidupnya. Ia sendiri menanti dan terus menanti untuk berpasrah meninggalkan dunia ini. Penantian yang berat antara kematiannya.

Dalampuisi ini terdapat sebuah ekspresi seseorang yang menginginkan kebebasan dari ikatan, penyair tidak ingin meniru atau menampakkan keadaannya, tetapi ia bereaksi dan mempunyai semangat besar dan tekad yang kuat. Nada. Dalam puisi ā€œAkuā€ karya Chairil Anwar menggambarkan suasana yang mengandung kewibawaan, dan jelas dalam penyampaian puisi.
Modul Guru Pembelajar Bahasa Indonesia SMP Kelompok Kompetensi Profesional J 27 amanat. a Tema Tema adalah gagasan pokok atau pokok persoalan yang dikemukakan oleh penyairnya. Secara garis besar hanya ada empat tema besar yang biasanya digeluti oleh para penyair, yaitu keindahan alam, masalah manusia dalam hubungannya dengan dirinya sendiri, masalah manusia dalam hubungannya dengan manusia lain, dan masalah manusia dalam hubungannya dengan Tuhan yang menyangkut semangat hidup manusia dalam mempertahankan kehidupannya yang lebih baik dan bermanfaat. b Perasaan Perasaan adalah sikap penyair terhadap pokok persoalan objek puisi yang digarapnya. Unsur perasaan terkait erat dengan unsur tema atau pokok persoalan dalam puisi. Dalam lingkungan awam pun jika kita menghadapi sesuatu atau tingkah seseorang, kita bisa bersikap simpatik, acuh tak acuh, atau bahkan muak. c Nada Nada adalah sikap penyair terhadap pembacanya bisa menggurui, penuh kesinisan, mengejek, menyindir, humor, atau secara lugas. Dengan demikian nada sajak sangat erat kaitannya dengan rasa dan pokok persoalan yang dikandung puisi tersebut. d Amanat Amanat adalah tujuan atau pesan yang secara eksplisit maupun implisit ingin disampaikan penyair melalui puisi- puisinya kepada pembacanya. c. Contoh Kritik Sastra Puisi Kritik Sastra Puisi Aku Karya Chairil Anwar Modul Guru Pembelajar Bahasa Indonesia SMP Kelompok Kompetensi Profesional J 28 Aku Kalau sampai waktuku Ku mau tak seorang kan merayu Tidak juga kau Tak perlu sedu sedan itu Aku ini binatang jalang Dari kumpulannya terbuang Biar peluru menembus kulitku Aku tetap meradang menerjang Luka dan bisa kubawa berlari Berlari Hingga hilang pedih peri Dan aku akan lebih tidak perduli Aku mau hidup seribu tahun lagi a Tema Tema dalam puisi di atas adalah perjuangan. Hal ini dapat terlihat dari kalimat ā€œBiar peluru menembus kulitku, aku tetap meradang menerjangā€. Puisi Chairil adalah semangat merebut hidup yang pastilah tidak mudah, apalagi bagi penyair yang penuh kesulitan hidup ini. Bahkan meskipun dia berbicara tentang sesuatu yang perih-pedih, semangat hidupnya tetap terasa menggelora. Karakter penyair ini tampaknya, dia tidak mudah menyerah melawan hidup yang begitu pedih. b Rasa Pada puisi di atas merupakan eskpresi jiwa penyair yang menginginkan kebebasan dari semua ikatan. Di sana penyair tidak mau meniru atau menyatakan kenyataan alam, tetapi mengungkapkan sikap jiwanya yang ingin berkreasi. Sikap jiwa ā€œjika sampai waktunyaā€, ia tidak mau terikat oleh siapa saja, apapun yang terjadi, ia ingin bebas sebebas-bebasnya sebagai ā€œakuā€. Bahkan jika ia terluka, akan di bawa lari sehingga perih lukanya itu hilang. Ia memandang bahwa dengan luka itu, ia akan lebih jalang, lebih dinamis, lebih bergairah hidup. Sebab itu ia malahan ingin hidup seribu tahun lagi. Uraian di atas merupakan yang dikemukakan dalam puisi ini semuanya adalah sikap chairil yang lahir dari ekspresi jiwa Modul Guru Pembelajar Bahasa Indonesia SMP Kelompok Kompetensi Profesional J 29 penyair. Puisi Aku ini adalah puisi Chairil Anwar yang paling memiliki corak khas dari beberapa sajak lainnya. c Nada Dalam Puisi Aku’ terdapat kata Tidak juga kau’, Kau yang dimaksud dalam kutipan di atas adalah pembaca atau penyimak dari puisi ini. Ini menunjukkan betapa tidak pedulinya Chairil dengan semua orang yang pernah mendengar atau pun membaca puisi tersebut, entah itu baik, atau pun buruk. Di samping Chairil ingin menunjukkan ketidakpeduliannya kepada pembaca, dalam puisi ini juga terdapat pesan lain dari Chairil, bahwa manusia itu itu adalah makhluk yang tak pernah lepas dari salah. Oleh karena itu, janganlah memandang seseorang dari baik-buruknya saja, karena kedua hal itu pasti akan ditemui dalam setiap manusia. Selain itu, Chairil juga ingin menyampaikan agar pembaca tidak perlu ragu dalam berkarya. Berkaryalah dan biarkan orang lain menilainya, seperti apa pun bentuk penilaian itu. d Diksi Untuk ketetapan pemilihan kata, penyair banyak menggunakan diksi yang tepat, bermakna konotatif untuk memperindah puisinya seperti Ku mau tak seorang’kan merayu = ku tahu Kalau sampai waktuku = kalau aku mati Tak perlu sedu sedan = tak ada gunanya kesedihan itu Binatang jalang = orang hina Pernyataan diri sebagai binatang jalang adalah kejujuran yang besar, berani melihat diri sendiri dari segi buruknya. Efeknya membuat orang tidak sombong terhadap kehebatan diri sendiri sebab selain orang mempunyai kehebatan juga ada cacatnya, ada segi jeleknya dalam dirinya. e Citraan Di dalam puisi ini terdapat beberapa pengimajian, diantaranya Ku mau tak seorang’kan merayu Imaji Pendengaran Tak perlu sedu sedan itu’ Imaji Pendengaran Biar peluru menembus kulitku’ Imaji Rasa Modul Guru Pembelajar Bahasa Indonesia SMP Kelompok Kompetensi Profesional J 30 Hingga hilang pedih perih’ Imaji Rasa. Citraan yang disampaikan oleh Chairil Anwar sangat bermakna dan mempunyai ciri khas tersendiri. Ia memberikan kesan yang berbeda saat pembaca membaca puisi ini. Berbeda dengan karya sebelumnya, dalam puisi Aku Chairil Anwar membuat para pembaca ikut merasakan apa yang dirasakannya. f Gaya bahasa Dalam bahasa ā€œAkuā€ penyair banyak menggunakan majas hiperbola. Selain itu, terdapat campuran bahasa indonesia yang tidak baku seperti perduli dan peri. Walaupun begitu ia sangat mahir dalam membuat pembaca terbius dengan puisi-puisinya. g Kata Konkret Secara makna, puisi Aku tidak menggunakan kata-kata yang terlalu sulit untuk dimaknai, bukan berarti dengan kata-kata tersebut lantas menurunkan kualitas dari puisi ini. Sesuai dengan judul sebelumnya, puisi tersebut menggambarkan tentang semangat dan tak mau mengalah, seperti Chairil itu sendiri. Puisi Aku ini adalah puisi Chairil Anwar yang paling memiliki corak khas dari beberapa sajak lainnya. Alasannya, sajak Aku bersifat destruktif terhadap corak bahasa ucap yang biasa digunakan penyair Pujangga Baru seperti Amir Hamzah sekalipun. Idiom ’binatang jalang’ yang digunakan dalam sajak tersebut pun sungguh suatu pendobrakan akan tradisi bahasa ucap Pujangga Baru yang masih cenderung mendayu-dayu. h Irama Ritme dalam puisi yang berjudul Aku’ ini terdengar menguat karena ada pengulangan bunyi Rima pada huruf vocal U’ dan I’. Vokal U’pada larik pertama dan ke dua, pengulangan berseling vokal a-u-a-u Larik pertama Kalau sampai waktuku.’ Larik kedua Ku mau tak seorang-’kan merayu. Larik kedua Tidak juga kau’. Pengulangan vokal I’ Luka dan bisa kubawa berlari Modul Guru Pembelajar Bahasa Indonesia SMP Kelompok Kompetensi Profesional J 31 Berlari Hingga hilang pedih perih Dan aku akan lebih tidak peduli Aku mau hidup seribu tahun lagi i Rima Dalam puisi ā€œAkuā€ Chairil Anwar memberikan rima yang jelas berbeda dengan ā€œKrawang-Bekasiā€, hal ini terlihat dalam larik • Rima tak sempurna Kalau sampai waktuku ’Ku mau tak seorang ’kan merayu Tidak juga kau • Rima Terbuka Ć  yang berima adalah suku akhir suku terbuka dengan vokal yang sama. Luka dan bisa kubawa berlari Berlari Hingga hilang pedih peri Dalam puisi ā€Akuā€ gaya bahasa yang diberikan oleh Chairil Anwar juga hiperbola seperti yang tergambar dalam larik Aku ini binatang jalang Dari kumpulannya terbuang Biar peluru menembus kulitku Aku tetap meradang menerjang Luka dan bisa kubawa berlari Berlari Hingga hilang pedih peri Dan aku akan lebih tidak perduli Aku mau hidup seribu tahun lagi Hal ini jelas hiperbola tersebut merupakan penonjolan pribadi Chairil Anwar, ia mencoba untuk nyata berada di dalan dunianya. Sehingga membuat pembaca terhanyut dalam rima yang indah. Modul Guru Pembelajar Bahasa Indonesia SMP Kelompok Kompetensi Profesional J 32 j Amanat Amanat dalam Puisi Aku’ karya Chairil Anwar yang dapat saya simpulkan dan dapat kita rumuskan adalah sebagai berikut ļ‚· Manusia harus tegar, kokoh, terus berjuang, pantang mundur meskipun rintangan menghadang. ļ‚· Manusia harus berani mengakui keburukan dirinya, tidak hanya menonjolkan kelebihannyasaja. ļ‚· Manusia harus mempunyai semangat untuk maju dalam berkarya agar pikiran dan semangatnya itu dapat hidup selama-lamanya. Penyair memberikan pengalaman kepada para pembaca agar lebih mengerti tentang karya sastra dan tidak teracuni dengan karya sastra tersebut danme motivasi pembaca untuk lebih mengenal karya sastra. Kiasan-kiasan yang dilontarkan oleh Chair Anwar dalam puisinya menunjukan bahwa di dalam dirinya mencoba memetaforakan akan bahasa yang digunakan yang bertujuan mencetusan langsung dari jiwa. Cetusan itu dapat bersifat mendarah daging, seperti sajak ā€œakuā€. Dengan kiasan-kiasan itu gambaran menjadi konkrit, berupa citra-citra yang dapat diindra, gambaran menjadi nyata, seolah dapat dilihat, dirasakan sakitnya. Di samping itu kiasa-kiasan tersebut menyebabkan kepadatan sajak. Untuk menyatakan semangat yang nyala-nyala untuk merasakan hidup yang sebanyak- banyaknya digunakan kiasan ā€œaku mau hidup seribu tahun lagiā€. Jadi berdasarkan dasar konteks itu harus ditafsirkan bahwa Chairil Anwar dalam puisi ā€œakuā€ dapat didefinisaikan sebagai bentuk pemetaforaan bahasa atau kiasan bahwa yang hidup seribu tahun adalah semangatnya bukan fisik. 3. Kritik Sastra Prosa
pengaruhdari luar. Tak pelak, Chairil Anwar pun tumbuh sangat cepat dan raganya layu dengan begitu cepat pula. Pemikiran ketuhanan Chairil Anwar tergolong ke dalam corak teologi puisi yang tidak menggunakan eskatologi agama sebagai sumber penjelasannya, melainkan melalui pembebasan diri serta melakukan praksisi iman di luar otoritas agama.
The poem "Aku" by Chairil Anwar is often identified with the spirit of nationalism. Because indeed Chairil Anwar is widely known as the pioneer of the 45th Generation which is synonymous with independence and nationalism. Psychocritical readings by looking at superpositions / piles of text indicate the passion of tanatos death which is even more prominent. To read the full-text of this research, you can request a copy directly from the author.... Salah satu 'korban' dari representasi usang yang dilestarikan terus-menerus adalah Chairil Anwar . Chairil kerap disimbolkan sebagai sosok nasionalis yang selalu hadir dalam momen-momen kebangsaan Saputra, 2009;Sulaiman & Febrianto, 2017, seperti pembacaan puisi di perayaan kemerdekaan hingga jargon-jargon nasionalis buatannya yang terus berkumandang hingga kini Adeng, 2012;Miswar, 2018;Purnomo, 2018. Konteks tersebut akan wajar jika mengacu pada tahap representatif. ...... Alur yang ditonjolkan adalah teknik naratif dengan mempersonifikasi kemerdekaan atau Indonesia juga Jepang itu sendiri. berbeda dengan sebelumnya, Chairil melengkapi personifikasinya dengan pilihan kata yang lebih halus guna menghindari sensor keras yang dilakukan Jepang Aspahani, 2016;Purnomo, 2018. Puisi ini terkesan sebagai cerita yang memunculkan si baiksi jahat dimana penulisnya memihak pada si baik. ...Radea Hafidh Rakata Iskandar Bayu Indra PratamaChairil Anwar adalah sastrawan besar yang hidup pada masa perjuangan bangsa Indonesia. Hal ini memungkinkan baginya untuk menulis pesan-pesan nasionalis dalam puisi- puisinya. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang bertujuan untuk membongkar nasionalisme Chairil Anwar yang tertuang dalam puisi-puisinya. Penelitian ini menggunakan paradigma kritis dengan metode Hermeneutika Filosofis Hans-Georg Gadamer yang didukung dengan Analisis Wacana Kritis Teeun A. Van Dijk untuk menyingkap bagaimana Chairil Anwar memahami praktik ideologi nasionalisme pada masa tersebut dan kemudian menuangkannya dalam puisi-puisinya. Unit data yang dianalisis adalah puisi-puisinya yang bertema nasionalis yang ditulis dalam rentang waktu 1942-1949 sebanyak 13 puisi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa puisi-puisi tersebut merepresentasikan pemikiran nasionalisme Chairil Anwar. Hal ini disebabkan adanya pengaruh dari kognisi individu dan konteks sosial terhadap proses penciptaan Aku Chairil Anwar Bukan Puisi Pemberontakan" dalam HorisonAsrul Wawancara DenganSaniWawancara dengan ASrul Sani "Puisi Aku Chairil Anwar Bukan Puisi Pemberontakan" dalam Horison. No. XXXI -April 1997. Hal. 6-12Chairil Anwar Pelopor Angkatan 45H B JassinJassin,HB. 1978. Chairil Anwar Pelopor Angkatan 45. Jakarta Gunung Agung. 1978Angkatan 45 Sastra, Politik, dan Revolusi IndonesiaKeith FoulcherKeith Foulcher. Angkatan 45 Sastra, Politik, dan Revolusi Indonesia. Jakarta Jaringan Kerja Budaya. 1994Max MisalnyaMillerMisalnya melalui Max Miller. Freud dan Interpretasi. Jakarta Intermasa. 1992Keith FoulcherFoulcher,Keith. 1994. Angkatan 45 Sastra, Politik, dan Revolusi Indonesia. Jakarta Jaringan Kerja Budaya. 1994Des Metaphores Obsedantes au Mythe PersonnelCharles MouronMouron,Charles. 1989 Des Metaphores Obsedantes au Mythe Corti Pradopo, Rachmat Djoko. 1987. Pengkajian Puisi. Yogyakarta Gajah Mada University Aku Chairil Anwar Bukan Puisi Pemberontakan" dalamHorisonAjip RosidiRosidi,Ajip. 1991. Ikhtisar Sejarah Sastra Indonesia. Bandung Binacipta Sani, Asrul. 1997. "Puisi Aku Chairil Anwar Bukan Puisi Pemberontakan" dalamHorison. No. XXXI -April 1997. Hal. 6-12A TeeuwTeeuw, Sastra Baru Indonesia I. Ende-Flores Nusa Sejarah Sastra Indonesia. Bandung Binacipta. 1991. HalAjip RosidiAjip Rosidi. Ikhtisar Sejarah Sastra Indonesia. Bandung Binacipta. 1991. Hal. 87-88Chairil Anwar Pelopor Angkatan 45. Jakarta Gunung AgungH B DalamJassinDalam HB Jassin. Chairil Anwar Pelopor Angkatan 45. Jakarta Gunung Agung. 1978. Hal. 42-43
Dari75 sajak asli dan 2 sajak saduran karya Chairil Anwar di dalam buku ā€œAku Ini Binatang Jalangā€ pilihan dijatuhkan pada karyanya yang ditulis BASASTRA Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya Volume 9 Nomor 2, Oktober 2021, P-ISSN 2302-6405, E-ISSN 2714-9765 213 pada tahun 1949 berjudul Derai-Derai Cemara sebab dinilai mampu menyoroti
Kalau sampai waktuku Ku mau tak seorang kan merayu Tidak juga kau Tak perlu sedu sedan itu Aku ini binatang jalang Dari kumpulannya terbuang Biar peluru menembus kulitku Akan tetap meradang menerjang Luka dan bisa kubawa berlari Berlari Hingga hilang pedih peri Dan aku akan lebih baik tidak peduli Aku mau hidup seribu tahun lagi Puisi ā€œAkuā€ karya Chairil Anwar ini menceritakan tentang perjuangan seseorang yang memiliki semangat yang tinggi, tidak mengenal kata lelah dan sakit walaupun ia terluka. Dengan tekad kuat yang ia miliki, ia terus berusaha untuk mencapai tujuannya tanpa memperdulikan banyaknya rintangan yang menghampiri. Gaya bahasa yang digunakan dalam puisi ā€œAkuā€ karya Chairil Anwar ialah hiperbola, dibuktikan pada larik Biar peluru menembus kulitku, Akan tetap meradang menerjang bait 4 larik ke-1. Dalam puisi ā€œAkuā€ karya Chairil Anwar memberikan pencitraan pada gerak dan perasaan. Citraan gerak ialah gambaran sesuatu yang seolah-olah dapat bergerak, citraan gerak pada puisi ini terdapat pada larik Luka dan bisa kubawa berlari bait 5 larik ke-1. Sedangkan citraan perasaan tergambar pada larik Hingga hilang pedih peri bait 5 larik ke-2. Pesan-pesan tersirat yang terdapat dalam puisi ā€œAkuā€ karya Chairil Anwar Manusia harus tegar, kokoh, terus berjuang, pantang mundur meskipun rintangan menghadang. Manusia harus bisa menerima diri sendiri apa adanya, mengakui keburukan dirinya, tidak hanya menonjolkan kelebihannya saja. Manusia harus memiliki semangat untuk terus maju dalam berkarya. Kesimpulan Dari puisi ā€œAkuā€ karya Chairil Anwar dapat disimpulkan bahwa seseorang harus bekerja keras untuk menggapai sesuatu yang ingin didapatkan, tidak mudah menyerah, serta harus memiliki semangat yang tinggi untuk mencapai tujuannya sebagaimana dengan kalimat yang dinyatakan pada puisi ini ā€œAku mau hidup seribu tahun lagiā€, kalimat tersebut mengartikan betapa semangatnya untuk berjuang karena proses tidak akan mengkhianati hasil. *. Biodata Penulis Nama Lisa Selvira NIM 2003010006 Kelas M01 PBSI Mata Kuliah Kritik Sastra Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Keguruaan dan Ilmu Pendidikan Universitas Maritim Raja Ali Haji a3Cp.
  • uzrjnu830v.pages.dev/374
  • uzrjnu830v.pages.dev/65
  • uzrjnu830v.pages.dev/114
  • uzrjnu830v.pages.dev/468
  • uzrjnu830v.pages.dev/367
  • uzrjnu830v.pages.dev/404
  • uzrjnu830v.pages.dev/11
  • uzrjnu830v.pages.dev/348
  • kritik puisi aku chairil anwar