InformasiUmum Propinsi Kalimantan Selatan. Sejarah Pemerintahan di Kalimantan Selatan diperkirakan dimulai ketika berdiri Kerajaan Tanjung Puri sekitar abad 5-6 Masehi. Kerajaan ini letaknya cukup strategis yaitu di Kaki Pegunungan Meratus dan di tepi sungai besar sehingga di kemudian hari menjadi bandar yang cukup maju.
loading...Ustaz Miftah el-Banjary menyampaikan beberapa pandangan Syaikh Muhammad Arsyad Al-Banjari mengenai sholat sunnah Dhuha. Foto/Ist Dr H Miftah el-Banjary MAPakar Ilmu Linguistik Arab, Pengasuh Ponpes Dalail Khairat Garagata Tabalong Kalimantan SelatanMenurut pandangan Maulana Syaikh Muhammad Arsyad Al-Banjari 1710-1812 dalam Kitabnya Sabilal Muhtadin سبيل المهتدين, sholat yang terafdhal sesudah sholat tarawih adalah sholat rakaatnya sekurangnya dua rakaat atau empat rakaat atau enam rakaat, namun lebih sempurna 12 rakaat karena Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabdaإن صليت الضحى عشرا لم يكتب عليك في ذلك اليوم ذنب وإن صليتها اثنتي عشرة بنى الله لك بيتا في الجنةArtinya "Jika engkau kerjakan sunnah Dhuha sepuluh rakaat niscaya tidak disuratkan bagimu dosa pada hari itu. Dan jika kau sholatkan dua belas rakaat niscaya diperbuat bagimu rumah di dalam surga." HR Al-Baihaqi dari Ibnu UmarDelapan rakaat karena jumlah rakaatnya tidak jauh dari 12 rakaat, maka termasuk yang ter-afdhal kalau dibandingkan dengan jumlah yang di bawahnya. Karena perbuatan yang banyak tentunya pahalanya lebih banyak daripada amal yang sedikit. Namun dalam beberapa hal, amal yang sedikit pahalanya lebih banyak dari amal yang banyak. Seperti sholat dua rakaat qashar bagi orang yang musafir apabila jarak yang ditempuhnya sampai tiga marhalah, lebih afdhal dari shalat empat rakaat. Satu rakaat sholat Witir lebih afdhal dari dua rakaat shalat sunnah fajar dan dua rakaat sholat Tahajjud. Memendekkan sholat sunnah Fajar lebih afdhal daripada memanjangkannya. Sholat hari raya lebih afdhal dari shalat gerhana dengan cara yang paling sempurna. Berkumur-kumur dan memasukkan air ke hidung lebih afdhal daripada Zayadi berkata, "Yang terkuat bahwa jumlah rakaat yang terbanyak shalat Dhuha yaitu delapan rakaat, sebagaimana diterangkan di dalam Kitab "Syarah Muhazzab" yang dinukil dan sebagian para fukaha." Jika ditambah melebihi dari delapan rakaat disengaja dan tahu haramnya, maka shalat Dhuhanya tidak sah dan berubah menjadi shalat sunnah Dhuha dianjurkan dikerjakan dua rakaat dengan sekali salam karena Nabi sendiri mengerjakannya setiap dua rakaat sekali salam sebagaimana yang diterangkan oleh Imam Abu dibaca pada rakaat pertama sesudah membaca Al-Fatihah adalah Surat asy-Syams dan rakaat kedua Surat Adh-Dhuha. Syaikh Ramli berkata dalam Kitabnya "Nihayah", disunnahkan membaca dalam shalat Dhuha Surat Al-Kafirun dan Surat Al-Ikhlas. Kedua sunnah ini lebih afdhal dari membaca Surah asy-Syams dan adh-Dhuha, sekalipun kedua surah ini juga di dalam Al-Qur' Surat Al-Ikhlas pahalanya sama dengan pahala membaca sepertiga Al-Qur'an, sedangkan Surat Al-Kafirun pahalanya sama dengan membaca seperempat Al-Qur' mengerjakan sholat Dhuha sesudah matahari naik sekira setinggi segalah sampai dengan gelincir matahari. Inilah yang diyakinkan oleh Imam Rafi'i dan yang diterangkan oleh Imam Nawawi di dalam Kitab Majmu' dan Kitab Tahkik. Dan akhir waktunya sampai dengan gelincir matahari. Syaikhul Islam berkata yang dimaksudkan dengan rembang gelincir matahari adalah dari ucapan Rafi'i, tetapi nenunda shalat Dhuha sampai matahari naik dan melebihi dari segalah adalah yang lebih pandangan Syaikh Muhammad Arsyah Al-Banjary dan beberapa ulama terkait sholat sunnah Dhuha. Semoga kita termasuk orang yang istiqamah mengerjakannya. Baca Juga rhs
Danbeljarnya 60 wali agung itu mnurut saya jika mmang benar merupakan bntuk karomah dari beliau, tdak mnutup kmungkinan bukan yg di maksudkan maqom, bukankah beliau (Syekh Ahmad At tijaniy) adalah murid dari Syekh Samman Al madaniy dan teman Syekh Muhammad Arsyad Al banjari, dan mnurut Guru sekumpul murid beliau yg nomer satu adalah Syekh Penamaan Masjid Syekh Arsyad Al Banjari adalah salah satu bentuk penghormatan kepada ulama besar asal Kalsel yang lahir di Lok Gabang, Martapura, Kabupaten Banjar, 17 Maret 1710 dan meninggal di Dalam Pagar, Martapura, pada 3 Oktober 1812Banjarmasin ANTARA - Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan membangun masjid megah yang diberi nama Masjid Raya "Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjari", tokoh ulama terkemuka di Kalsel pada tahun 1710 – 1812. Gubernur Kalsel H Sahbirin Noor didampingi para ulama meresmikan mulai dibangunnya masjid yang bertempat di wilayah perkantoran Sekdaprov Kalsel di Kota Banjarbaru tersebut, Rabu. Menurut Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang PUPR Kalsel Ahmad Solhan, luas lahan untuk pembangunan masjid tersebut sekitar 11 hektare. "Tahap pertama pembangunan pada 2022 ini, dilanjutkan pada 2023-2024 selesai," ujarnya. Menurut dia, pembangunan masjid dengan luas bangunan m2 dan berdaya tampung jamaah tersebut dianggarkan sebesar Rp121 miliar. "Tahun 2023 sebesar Rp80 miliar, tahun berikutnya Rp41 miliar," katanya. Masjid ini, kata Solhan, dibangun berbentuk limas dengan sistem sirkulasi dan pencahayaan secara terbuka. Menurut dia penamaan Masjid Syekh Arsyad Al Banjari adalah salah satu bentuk penghormatan kepada ulama besar asal Kalsel yang lahir di Lok Gabang, Martapura, Kabupaten Banjar, pada 17 Maret 1710 dan meninggal di Dalam Pagar, Martapura, Kabupaten Banjar, Kalsel pada 3 Oktober 1812. Bahkan, nama Syekh Arsyad Al-Banjari diusulkan menjadi pahlawan nasional. Gubernur Kalsel H Sahbirin Noor berharap masjid yang dibangun di era kepemimpinannya ini dapat memberikan manfaat bagi pemberdayaan umat. Artinya, kata dia, tidak hanya menjadi tempat ibadah yang nyaman, masjid raya ini juga dapat dimanfaatkan untuk kegiatan dakwah, pendidikan, sosial ekonomi, serta pemberdayaan masyarakat. “Alhamdulillah, pembangunan masjid yang begitu dirindukan dan didambakan, pembangunannya dapat kita wujudkan mulai hari ini," katanya. Diharapkan pembangunan masjid dapat berjalan dengan lancar, seraya berharap doa para ulama serta seluruh masyarakat agar pembangunan dapat dilaksanakan hingga selesai, demikian Sahbirin Noor. Baca juga Dispersip angkat pamor masjid-masjid bersejarah di Kalsel Baca juga Wapres JK Indonesia bangun masjid raya di Marawi Filipina Baca juga Pembangunan Masjid Apung senilai Rp40 miliar dilanjutkan Baca juga Sejumlah masjid di Kalsel gelar Shalat Gerhana Matahari berjamaahPewarta SukarliEditor Andi Jauhary COPYRIGHT © ANTARA 2022

PengumumanMasa UAS Fakultas Studi Islam Genap TA 2021/2022. 16 Juni 2022 Iqbal. Disampaikan kepada seluruh mahasiswa Fakultas Studi Islam Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al Banjari bahwa berikut adalah pengumuman tentang masa akhir akademik semester genap TA 2021seperti masa teduh dan waktu UAS sesuai dengan jadwal masing-masing

Editor Alpri Widianjono MARTAPURA - Kubah Datu Kalampayan atau Syekh Haji Muhammad Arsyad Al Banjari adalah satu obyek wisata religi yang banyak dikunjungi masyarakat di Kabupaten Banjar, Provinsi Kalimantan Selatan. Letak kubah atau makamnya di Jalan Syekh Haji Muhammad Arsyad Al Banjari di Desa Kelampayan, Kecamatan Astambul, Kabupaten Banjar, Provinsi Kalsel. Jaraknya sekitar 35 kilometer dari Kota Banjarmasin atau dari titik nol kilometer di siring Sungai Martapura, Kota Banjarmasin. Untuk menuju ke lokasi Kubah Datu Kalampayan, aksesnya melintasi Jalan Nasional yang kondisi aspalnya mulus. Baca juga VIDEO, Kubah Datu Kelampayan di Kabupaten Banjar Aman dari Banjir Dari Banjarmasin arah ke Kota Banjarbaru, Kabupaten Banjar dan berbelok ke ruas Jalan Kabupaten di Kecamatan Astambul. Dari ibukota Kecamatan Astambul itu sejauh 6 kilometer ke Desa Kalampayan. Ada gerbang saat memasuki Desa Kalampayan. Cukup membayar retribusi masuk Rp 5000 untuk satu mobil minibus. Juru kunci kubah makam Datu Kalampayan, adalah Guru Ahmad Nur Arifin. Dia adalah salah satu dati zuriat atau keturunan dari Datu Kalampayan. Baca juga Lewati Enam Desa, Jalan Menuju Makam Datu Kelampaian Kabupaten Banjar Direalisasikan Sejak 2019 Guru Ahmad Nur Arifin mengatakan Datu Kalampayan hidup di zaman Kesultanan Banjar. Lahir di Desa Lok Gabang pada 17 Maret 1710 masehi dan meninggal dunia di Desa Dalam Pagar pada 3 Oktober 1812 silam atau sekitar 300 tahun yang lalu. Datu Kalampayan terkenal alim dan dalam ilmu pengetahuan agama Islamnya karena belajar dan menuntut ilmu dengan halaman besar selama 35 tahun di Makkah, Saudi Arabia. Masjid Keramat di Desa Kalampayan, berdekatan dengan kubah Datu Kalampayan, wilayah Desa Kalampayan, Kecamatan Astambul, Kabupaten Banjar, Provinsi Kalimantan Selatan. WAHID Syekh H Muhammad Arsyad Al Banjari mendapat beasiswa dari Kesultanan Banjar kala itu karena sosoknya yang cerdas dan berbudi pekerti serta santun kala muda meski berada di kalangan istana Kesultanan Banjar. Sultan Banjar menikahkan putrinya dengan Datu Kalampayan dan mendapat lahan untuk mendirikan madrasah di Desa Dalam Pagar. Desa itu yang selama penjajahan VOC tidak pernah didatangi atau diserang.

SyekhAhmad Khatib Sambas bernama lengkap Syekh Muhammad Khatib bin Abdul Ghafar al-Sambasi al-Jawi lahir di Kampung Dagang/Kampung Asam, Sambas, Kalimantan Barat (Borneo) pada tahun 1217 H/1802 M. Beliau merupakan pendiri Tarekat Qadiriyyah wa Naqsabandiyyah. Syekh Muhammad Arsyad al-Banjari (w.1812), Syekh 'Abd al-Shamad al- Palimbani

Syekh Muhammad Arsyad al-Banjari adalah seorang ulama besar fiqih bermazhab Syafi'i dari Martapura, Kalimantan Selatan yang namanya dikenal luas di seantero nusantara pada akhir abad 18. Syekh Muhammad Arsyad al-Banjari lahir di Lok Gabang, Martapura 17 Maret 1710. Dia diyakini adalah keturunan Alawiyyin melalui jalur Sultan Abdurrasyid Mindanao, anak-anak pada umumnya, Muhammad Arsyad bergaul dan bermain dengan teman-temannya. Namun pada diri Muhammad Arsyad sudah terlihat kecerdasannya melebihi dari teman-temannya. Begitu pula akhlak budi pekertinya yang halus dan sangat menyukai keindahan. Di antara kepandaiannya adalah seni melukis dan seni tulis. Sehingga siapa saja yang melihat hasil lukisannya akan kagum dan terpukau. Pada saat Sultan Tahlilullah sedang bekunjung ke kampung Lok Gabang, sultan melihat hasil lukisan Muhammad Arsyad yang masih berumur 7 tahun. Terkesan akan kejadian itu, maka Sultan meminta pada orang tuanya agar anak tersebut sebaiknya tinggal di istana untuk belajar bersama dengan anak-anak dan cucu Sultan. Di istana, Muhammad Arsyad tumbuh menjadi anak yang berakhlak mulia, ramah, penurut, dan hormat kepada yang lebih tua. Seluruh penghuni istana menyayanginya dengan kasih sayang. Sultan sangat memperhatikan pendidikan Muhammad Arsyad, karena sultan mengharapkan Muhammad Arsyad kelak menjadi pemimpin yang mendapat pendidikan penuh di Istana sehingga usia mencapai 30 tahun. Kemudian dinikahkan dengan seorang perempuan bernama Tuan istrinya mengandung anak yang pertama, Muhammad Arsyad berkeinginan untuk menuntut ilmu di tanah suci Mekkah. Maka, setelah mendapat restu dari sultan berangkatlah Muhammad Arsyad ke Tanah Suci mewujudkan cita-citanya. Di Tanah Suci, Muhammad Arsyad mengaji kepada masyaikh terkemuka pada masa itu. Di antara guru dia adalah Syekh Athaillah bin Ahmad al-Mishry, al-Faqih Syekh Muhammad bin Sulaiman al-Kurdi dan al-Arif Billah Syekh Muhammad bin Abdul Karim al-Samman al-Hasani itu guru-guru Muhammad Arsyad yang lain seperti Syekh Ahmad bin Abdul Mun'im ad Damanhuri, Syekh Muhammad Murtadha bin Muhammad az Zabidi, Syekh Hasan bin Ahmad al Yamani, Syekh Salm bin Abdullah al Basri, Syekh Shiddiq bin Umar Khan, Syekh Abdullah bin Hijazi asy Syarqawy, Syekh Abdurrahman bin Abdul Aziz al Maghrabi, Syekh Abdurrahamn bin Sulaiman al Ahdal, Syekh Abdurrahman bin Abdul Mubin al Fathani, Syekh Abdul Gani bin Muhammad Hilal, Syekh Abis as Sandi, Syekh Abdul Wahab at Thantawy, Syekh Abdullah Mirghani, Syekh Muhammad bin Ahmad al Jauhari, dan Syekh Muhammad Zain bin Faqih Jalaludin menuntut ilmu, Syekh Muhammad Arsyad menjalin persahabatan dengan sesama penuntut ilmu seperti Syekh Abdussamad al-Falimbani, Syekh Abdurrahman Misri al-Jawi, dan Syekh Abdul Wahab Bugis sehingga mereka dikenal sebagai Empat Serangkai dari Tanah pulanglah Syekh Muhammad Arsyad ke kampung halamannya, Akan tetapi, Sultan Tahlilullah, seorang yang telah banyak membantunya telah wafat dan digantikan kemudian oleh Sultan Tahmidullah II bin Sultan Tamjidullah I, yaitu cucu Sultan Tahlilullah. Sultan Tahmidullah yang pada ketika itu memerintah Kesultanan Banjar, sangat menaruh perhatian terhadap perkembangan serta kemajuan agama Islam di Tahmidullah II mengangkatnya sebagai mufti, bahkan sultan pun termasuk salah seorang Muhammad Arsyad adalah pelopor pengajaran hukum Islam di Kalimantan Selatan. Ulama-ulama yang dikemudian hari menduduki tempat-tempat penting di seluruh Kerajaan Banjar, banyak yang merupakan didikan dari suraunya di Desa Dalam satu cerita mengenai karomah Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjari yang dikenal dengan nama Tuanta Salamaka atau Datuk Kalampayan ini terjadi saat dia berangkat ke Batavia untuk membetulkan arah kiblat. Arsyad membetulkan arah kiblat di Masjid Jembatan Lima, Masjid Luar Batang dan Pekojan, hal ini menimbulkan kontroversi di kalangan pemuka mesyarakat dan pemimpin muslim saat itu. Karenanya Gubernur Jenderal Belanda kala itu memanggil Arsyad, sekaligus untuk mempermalukannya di depan umum dengan salah satu pertanyaannya apakah isi kelapa yang sedang dipegang sang gubernur. Syekh Arsyad menjawab isi kelapa itu air dan di dalam air itu ada ikan, lalu hadirin tertawa mendengar jawaban yang tidak masuk akal tetapi, setelah kelapa itu dibelah, memancarlah air dan keluarlah ikan yang masih hidup dari dalamnya, hadirin yang tertawa berubah menjadi takjub dan kagum melihat karomah yang dimiliki Syekh Arsyad. Sumber- islam-alfaqir- wikipedia dan diolah dari berbagai sumbersms
Profildan Karomah KH. MUHAMMAD ZAINI ABDUL GHANI (GURU SEKUMPUL) A. Sekilas Tentang KH. Muhammad Zaini Abdul Ghani putra Al'alimul 'alamah Mufti Khalid putra Al'alimul 'allamah Khalifah Haji Hasanuddin putra Maulana Syeikh Muhammad Arsyad Al-Banjari. Beliau dilahirkan di malam Rabu 27 Muharram 1361 H. bertepatan dengan 11 Februari

Syaikh Muhammad Arsyad Al Banjari 1710-1812 adalah salah seorang ulama paling masyhur dalam peradaban Islam Nusantara. Beliau adalah penulis kitab fiqh "Sabilal Muhtadin Lit Tafaqquh Fi Amriddin" yang menjadi rujukan hingga hari ini di Indonesia, Malaysia, Brunei, Singapura, Thailand Selatan & Filipina Selatan. Beliau lahir di Desa Lok Gabang, Kerajaan Banjar sekarang masuk dalam wilayah Kalimantan Selatan, Indonesia pada tanggal 15 Shafar 1122 H, bertepatan 19 Maret 1710 M. Ayah beliau bernama Abdullah, ibu beliau bernama Aminah, persis seperti nama ayah & ibu Rasulullah SAW. Menurut para ahli nasab, nasab beliau bersambung sampai kepada Rasulullah SAW melalui jalur Abdullah Al Aidrus bin Abu Bakar As Sakran, terus ke atas hingga ke jalur Husein bin Ali & Fathimah binti Rasulullah SAW. Ketika beliau masih berumur 7 tahun, Sultan Hamidullah bin Sultan Tahmidullah I 1700-1734 -yang sangat terkesan dengan kecerdasan beliau- meminta agar beliau dididik... read moreSyaikh Muhammad Arsyad Al Banjari 1710-1812 adalah salah seorang ulama paling masyhur dalam peradaban Islam Nusantara. Beliau adalah penulis kitab fiqh "Sabilal Muhtadin Lit Tafaqquh Fi Amriddin" yang menjadi rujukan hingga hari ini di Indonesia, Malaysia, Brunei, Singapura, Thailand Selatan & Filipina Selatan. Beliau lahir di Desa Lok Gabang, Kerajaan Banjar sekarang masuk dalam wilayah Kalimantan Selatan, Indonesia pada tanggal 15 Shafar 1122 H, bertepatan 19 Maret 1710 M. Ayah beliau bernama Abdullah, ibu beliau bernama Aminah, persis seperti nama ayah & ibu Rasulullah SAW. Menurut para ahli nasab, nasab beliau bersambung sampai kepada Rasulullah SAW melalui jalur Abdullah Al Aidrus bin Abu Bakar As Sakran, terus ke atas hingga ke jalur Husein bin Ali & Fathimah binti Rasulullah SAW. Ketika beliau masih berumur 7 tahun, Sultan Hamidullah bin Sultan Tahmidullah I 1700-1734 -yang sangat terkesan dengan kecerdasan beliau- meminta agar beliau dididik di istana. Hingga ketika beliau beranjak dewasa dan dinikahkan, beliau melanjutkan pendidikannya ke Makkah selama 30 tahun & Madinah selama 5 tahun atas biaya Sultan. Di sana beliau menimba ilmu sebanyak-banyaknya dari ulama-ulama Haramain Syaikh Muhammad bin Sulaiman Al-Kurdi, Syaikh 'Athaullah dan Syaikh Muhammad bin Abdul Karim As-Sammani Al-Madani, sekaligus menjalin persahabatan yang sangat mendalam dengan sesama penimba ilmu dari Nusantara, yakni Abdus Shamad Al Falinbani dari Palembang, Abdur Rahman Al Mashri Al Batawi dari Betawi, Abdul Wahhab Bugis dari Bugis, yang kesemuanya kemudian menjadi ulama masyhur di Nusantara. Sepulangnya ke Negeri Banjar, kampung halaman beliau, beliau mendirikan tempat pendidikan ilmu agama, yang karena dikelilingi oleh pagar, disebut Dalam Pagar. Dalam perkembangannya, Dalam Pagar ini menjadi kampung yang sangat ramai oleh pencari ilmu agama dari seluruh pelosok negeri Banjar bahkan kerajaan lainnya di Kalimantan maupun luar Kalimantan. Kini, Dalam Pagar terletak di pusat kota Martapura, ibukota dimana Masjid Al Karomah -salah satu masjid terbesar di Kalimantan Selatan- sebagai pusatnya. Kitab tulisan beliau yang sempat dicatat adalah sbb 1. Tuhfah ar-Raghibin fi Bayani Haqiqah Iman al-Mu'minin wa ma Yufsiduhu Riddah al-Murtadin, diselesaikan tahun 1188 H/1774 M. 2. Luqtah al-'Ajlan fi al-Haidhi wa al-Istihadhah wa an-Nifas an-Nis-yan, diselesaikan tahun 1192 H/1778 M. 3. Sabil al-Muhtadin li at-Tafaqquhi fi Amri ad-Din, diselesaikan pada hari Ahad, 27 Rabiul Akhir 1195 H/1780 M. 4. Risalah Qaul al-Mukhtashar, diselesaikan pada hari Khamis 22 Rabiul Awal 1196 H/1781 M. 5. Kitab Bab an-Nikah. 6. Bidayah al-Mubtadi wa 'Umdah al-Auladi. 7. Kanzu al-Ma'rifah. 8. Ushul ad-Din. 9. Kitab al-Faraid. 10. Hasyiyah Fat-h al-Wahhab. 11. Mushhaf al-Quran al-Karim. 12. Fat-h ar-Rahman. 13. Arkanu Ta'lim as-Shibyan. 14. Bulugh al-Maram. 15. Fi Bayani Qadha' wa al-Qadar wa al-Waba'. 16. Tuhfah al-Ahbab. 17. Khuthbah Muthlaqah. Zuriyat anak dan cucu beliau banyak sekali yang menjadi ulama besar, 1. Syaikh Jamaluddin bin Muhammad Arsyad Al Banjari, Mufti Kerajaan Banjar. Beliau memiliki pengaruh yang sangat besar pada masa pemerintahan Sultan Adam 1825 - 1857 M. Mufti Jamaluddin al-Banjari berkontribusi penting dalam perumusan Undang-Undang Sultan Adam 1251 H /1835 M. Ia kemudian dikenal sebagai ahli undang-undang Kesultanan Banjar. Pendapat dan pandangannya banyak mempengaruhi setiap proses perumusan undang-undang kesultanan. 2. Yusuf Saigon Al Banjari Syaikh H. Muhammad Yusuf bin Muhammad Thasin Al Banjari, penda'wah yang berkeliling Nusantara hingga jauh ke Kamboja & Vietnam. Pendiri Pondok Pesantren Saigoniyah, pesantren pertama di Kalimantan Barat. 3. H. Abdurrahman Shiddiq, Mufti Kerajaan Indragiri Sapat, Tembilahan Riau. 4. Thayib bin Mas'ud bin H. Abu Saud Al Banjari, ulama besar di Kedah, Malaysia. 5. Syaikh Husein Kedah Al Banjari, Mufti Kesultanan Kedah, Malaysia. 6. Syaikh H. Anang Zainal Ilmi, ulama ternama di Kalimantan Selatan pada tahun 1950/60-an. Banyak memiliki karomah & disebut-sebut sebagai Arsyad Al Banjari Kedua. Turut berperan penting dalam mendamaikan Pemerintah dengan Ibnu Hadjar KRJT, dimana Ibnu Hadjar bersedia turun gunung atas do'a beliau. Dimakamkan di Kelampayan dalam komplek pemakaman Syaikh Muhammad Arsyad Al Banjari. 7. Syaikh H. Zaini Abdul Ghani, ulama besar di Kalimantan Selatan, yang ceramahnya selalu dihadiri ribuan hingga puluhan ribu orang yang datang dari Kalsel & luar Kalsel, bahkan dari Brunei, Singapura & Malaysia. Syaikh Muhammad Arsyad Al Banjari wafat pada tanggal 6 Syawwal 1227 H atau 3 Oktober 1812 M. Beliau meninggal dunia pada usia 102 tahun dengan meninggalkan sumbangsih yang luar biasa besar bagi perkembangan Islam di Nusantara. read less

SejarahMasjid pertama di negeri Sungai Banar (sekarang Amuntai Selatan) ini berdiri pada tahun 1804 Masehi (1218 Hijriyah dalam penanggalan Islam). Terdokumentasi dalam catatan pahatan pada bedug yang masih dimanfaatkan. Dikisahkan, sejumlah warga Amuntai yang sedang berguru kepada Waliyullah Syekh Muhammad Arsyad Al Banjari di Martapura, menerima saran dari Syekh agar dibangun sebuah masjid Dernières Infos - Liban OLJ / le 05 juillet 2020 à 09h30 L'ancien ministre et député du Liban-Nord Ahmad Karamé. Photo d'archives Ani L'ancien ministre et député du Liban-Nord Ahmad Karamé est décédé samedi soir à l'âge de 75 ans au Centre médical de l’Université américaine de Beyrouth AUBMC, où il avait été transporté après une aggravation de son état de à Tripoli en 1944, le défunt, directeur du port de Tripoli de 1973 à 1991, avait été élu député à l'un des sièges sunnites dans la grande ville du Liban-Nord lors des élections législatives de 1996 et de 2009. Il avait été nommé ministre d’État dans le gouvernement de Nagib Mikati, qui a salué dimanche "un homme qui croyait au Liban et à l'unité des Libanais"."Tripoli a perdu l'un de ses piliers", a twitté dans la journée le leader du courant du Futur, l'ex-Premier ministre Saad Hariri. L'ancien ministre et député du Liban-Nord Ahmad Karamé est décédé samedi soir à l'âge de 75 ans au Centre médical de l’Université américaine de Beyrouth AUBMC, où il avait été transporté après une aggravation de son état de à Tripoli en 1944, le défunt, directeur du port de Tripoli de 1973 à 1991, avait été élu député à l'un des sièges sunnites dans la...
ZainiAbdul Ghani atau Guru Ijai lahir pada 11 Februari 1942 (27 Muharram 1361 H) di Kampung Tunggul Irang Seberang, Martapura. Beliau masih keturunan dari ulama besar Syekh ARSYAD AL-BANJARI. Di masa kecilnya beliau memiliki keistimewaan yakni tak pernah mengalami "mimpi basah" ( ihtilam ). Pendidikan pertamanya diberikan oleh kedua orang
Kompas TV regional kalimantan Minggu, 9 April 2023 1523 WIB BANJARBARU, - Di Bulan Ramadan kali ini pemutaran film biografi Ulama Besar asal Kalimantan Selatan Syekh Muhammad Arsyad Al Banjari turut mewarnai kegiatan warga Banjarbaru untuk bersantai atau menunggu waktu sahur. Film diputar di tempat unik bernama Misbar di ruang terbuka Hijau Taman Pintar Banjarbaru yang memiliki nuansa layar tancap dan arena teater terbuka. Baca Juga Berpuisi Tunggu Buka Puasa, Sanggar Kindai Seni Kreatif Kenalkan Mahabupua Sebagai Edukasi Literasi Film ini menceritakan Syekh Muhammad Arsyad Al Banjari. Pengarang Kitab Sabilal Muhtadin sepulang dari Timur Tengah ke Indonesia dan sempat bersinggah di Jakarta. Di Jakarta, Syekh Muhammad Arsyad Al Banjari sudah menunjukkan keilmuannya seperti memperbaiki arah kiblat di sejumlah masjid. "Karena tokoh film yang diangkat, sosok besar yang kisahnya mendunia, sebagai orang lokal tertarik," ungkap Haikal seorang penonton. "Dengan film ini semakin menebalkan kecintaan terhadap ulama," ucap seorang pemain di film Matahari dari Bumi Banjar, Novita. Baca Juga KSOP Kelas I Banjarmasin Pastikan Kesiapan Pelabuhan Sambut Arus Mudik-Balik Lebaran 2023 Syekh Muhammad Arsyad Al Banjari yang dikenal dengan gelar Datu Kelampaian lahir pada tahun 1710 di Martapura salah satu pusat keagamaan islam di Indonesia pada abad ke-16. Pemutaran film berjudul Matahari dari Banjar ini diharapkan dapat mengenalkan tokoh ini pada generasi muda muslim dan menjadi teladan. Sumber Kompas TV BERITA LAINNYA
DATUKALAMPAYAN MARTAPURA Yang disebut Datu Kalampayan tidak lain adalah maulana syekh Muhammad Arsyad bin Abbdullah shafar 1122 h bertepatan dengan 19 Maret 1710 M di LOk Gabang,dan wafat di Dalam Pagar 6 syawaal 1227 H bertepatan dengan 13 Oktober 1812 h dalam usia 105 tahun dan dimakamkan dikampung tersebut,yaitu desa Kalampayan ( sekitar 56 km dari Banjarmasin).
Karomah Syekh Muhammad Arsyad al-Banjari Ini Karomah Datuk Kelampayan yang Tidak Banyak Diketahui - KISAH DAN KAROMAH SYEKH MUHAMMAD ARSYAD AL BANJARI, IKAN DI DALAM KELAPA - YouTube Karomah Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjari Karomah Syekh Muhmmad Arsyad Al Banjari " Datu Kalampayan - SUARA BAMEGA ONLINE Ayoh Mea - Karomah Syeikh Muhammad Arsyad al-Banjari Syeikh Muhammad Arsyad al-Banjari adalah seorang ulama besar fiqih bermazhab Syafi’i dari Martapura, Kalimantan Selatan yang namanya dikenal luas di seantero nusantara pada akhir Manaqib Syaikh Muhammad Arsyad bin Abdullah AlBanjari Datu Kalampayan LSM Aqila Quds Karomah Syekh Muhammad Arsyad al-Banjari - Latest version for Android - Download APK Karomah Syekh Muhammad Arsyad al-Banjari for Android - APK Download Karomah Datu Kelampayan Syeikh Muhammad Arsyad Al-Banjari Guru Zuhdi - YouTube 9 Karomah Guru Sekumpul yang Menggetarkan Hati Para Pecintanya Kiai Ma’ruf Berziarah ke Makam Datuk Kelampayan, Begini Keterikatan Keduanya - Jarang Yang Tahu…!!! Ini Karomah Syekh Muhammad Arsyad Al Banjari Datu Kelampayan - YouTube Ulama Mazhab Syafi’i dengan Sabilal Muhtadin-nya, Datuk Kalampaian Seorang Ahli Teknik Pertanian - Kanal Kalimantan Syekh Muhammad Arsyad Al Banjari Mendapat Lailatul Qodar - SUARA BAMEGA ONLINE Karomah Syekh Muhammad Arsyad Al Banjari Lisan Al Faqir Cara Persiapan Kuliah ke Jerman dari Barabai Kabupaten Hulu Sungai Tengah Terbaru Pendaftaran Kuliah di Jerman 2021 Kisah Tuan Guru Surgi Mufti Al Banjari, Tunjukkan Karomahnya di Depan Belanda • BangkitMedia Kisah Karomah Syekh Muhammad Abdussomad Kisah Syekh Saman Al-Madani Ra Sanindo Ekologi Pesantren ala Syekh Arsyad Al-Banjari NU Online Riwayat Singkat Syekh Muhammad Arsyad Al Banjari Datuk Kalampaian, Jelang Peringatan Haul ke-212 - Laman 3 dari 4 - Kanal Kalimantan Pin on Gambar tokoh Kesultanan Banjar - Datu Kalampayan membetulkan arah kiblat 3 masjid di Jakarta. Syekh Muhammad Arsyad Al Banjari ketika pulang dari tanah suci pada tahun 1772 M, singgah sebentar di kediaman sahabatnya Syekh Kisah Datu Landak, Sang Pendiri Masjid Keramat Al Karomah Martapura my world, my words, my life, my love.. Karomah Syeikh Samman Al-Madani Memeberi Syafaat pada Umat Muhammad Nafis al-Banjari - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas Hidupnya Sezaman Datu Kalampayan, Miliki Karomah Sehingga Salat Jumat di Masjid Makkah - Jual Syekh Muhammad Arsyad Al Banjari - Sejarah Ulama Besar Kalimantan - Riwayat Datu Kalampayan di Lapak Lapak Muslim Bukalapak Rupa-rupa Alasan Ziarah ke Makam Ulama Arsyad Al-Banjari Guru Sekumpul Berkisah Karomah Para Waliyullah aswajadewata Manaqib Datu Kalampayan Syaikh Muhammad Arsyad Bin Abdullah Al - Banjari - SUARA BAMEGA ONLINE Biografi Syekh Muhammad Arsyad al-Banjari Republika Online Pertahankan Bentuk Aslinya, Masjid Darussa’adah Diklaim Lebih Tua Dibanding Masjid Al Karomah - Media Kalimantan News Ma’ruf Amin Ziarah ke Makam Syekh Muhammad Arsyad al-Banjari di Kalsel - Pilpres Karomah Syekh Ali Berau Nampak Saat Gantikan Syekh Jamaluddin Jadi Mufti Banjar - Pin di wali Nutizen в Twitter “Kepopuleran nama Syekh Muhammad Arsyad al-Banjari tak lain karena kapasitas keilmuannya yang mumpuni. Dan salah satu peristiwa penting adalah ketika beliau meluruskan arah kiblat Masjid. Berikut kisah lengkapnya . . Karomah Syekh Muhammad Arsyad al-Banjari - Latest version for Android - Download APK Di Kalsel, Kiai Ma’ruf Ziarah ke Makam Syekh Muhammad Arsyad al-Banjari Syaikh Arsyad Al-Banjari Ulama Pendidik dan Penegak Syariat dari Kalimantan Jejak Islam untuk Bangsa KH. Ma’ruf Amin Pagi Ini Dijadwalkan Berziarah Ke Makam Datuk Kelampayan Karomah Abah Guru Sekumpul, Ulama Besar dari Kalimantan Warisan Jubah Ulama Legendaris Kalsel, Syekh Arsyad Albanjari, Seperti Ini Kondisinya Sekarang - Mobile Mei 2008 JALIN SILAHTURAHIM…… Manakib Syekh Kasyful Anwar Bin Al Banjari - Atorcator Muhammad Afif al-Banjari - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas Berbagai Karomah Guru Sekumpul, Ulama Besar dari Banjar yang Dicintai Seluruh Umat - Kanal Kalimantan Dahsyatnya Syekh Arsyad Al-Banjari Merasakan Malam Lailatul Qadar • SELENDANG WALI CEMETI ALI SelendangWaliKAROMAH WALIYULLAH - SYEIKH MUHAMMAD ARSYAD AL BANJARI Karomah Datu Kelampayan Syeikh Muhammad Arsyad Al-Banjari Guru Zuhdi - YouTube Kisah Karomah Syekh Abdurrahman Siddiq, Mufti Kerajaan Indragiri Indragiri Pos Kisah Karomah Syekh Abdurrahman Siddiq Warisan Jubah Ulama Legendaris Kalsel, Syekh Arsyad Albanjari, Seperti Ini Kondisinya Sekarang - Mobile Syaikh Arsyad Al-Banjari Raka Wiryawan Kisah Ulama Kalimantan - Menara Madinah Diceritakan Warga Martapura Yang Menjadi Saksi Karomah Syekh Muhammad Arsyad Al Banjari Mp3 Download - Not known Factual Statements About video music dowload – MusiXnergizer Jejak Emas Datu' Kalampaian di Belantara Jakarta Tempo Dulu Halaman 1 - KH Muhammad Syarwani Abdan, Tuan Guru Bangil Kutipan Kisah Yang Mulia Patut Menjadi Suri Tauladan Awal* *Dan Akhir Kehudupan* – Target Tipikor Bangga Banjar - Karomah Syekh Muhammad Arsyad al-Banjari Syekh Muhammad Arsyad al-Banjari adalah seorang ulama besar fiqih bermazhab Syafi’i dari Martapura, Kalimantan Selatan yang namanya dikenal luas di seantero nusantara pada akhir Manaqib Datu Kalampayan Syaikh Muhammad Arsyad Bin Abdullah Al - Banjari - SUARA BAMEGA ONLINE Ini Karomah Datu Abulung saat dikerangkeng dan ditenggelamkan ke sungai - kalselpos Syekh M Arsyad Al Banjari Metode Keteladanan & Tutur Kata - Ziarah ke Makam Datu Sanggul, Karomah Hingga ke Tanah Haram – Redaksi 8 BEYOND IMAGINATION PEMIKIRAN SYEKH MUHAMMAD ARSYAD AL BANJARI-2018 Berwisata di Kabupaten Banjar - Ma’ruf Amin Ziarah ke Makam Syekh Muhammad Arsyad al-Banjari di Kalsel Fragmen Syekh Arsyad Al-Banjari - Mufti Jamaluddin Al Banjari, Ahli Hukum Pemegang Surat Wasiat Sultan Adam - Kanal Kalimantan Mushaf Al-Qur’an Datu Kalampayan Jadi Masterpiece’ Museum Lambung Mangkurat Syekh › Nawawi al-Bantani - Wikiwand Datu Gadung Keturunan Syekh Arsyad Al Banjari - Masjid Agung Al Karomah, Simbol Kota Santri dan Ulama Rahasia Syekh Samman Al-Madani Mendidik Para Wali Qutub • BangkitMedia Ini salah satu Karomah luar biasa Syekh Surgi Mufti Sungai Jingah - kalselpos Ulama Banjar, Syekh Muhammad Nafis Al Banjari, Keturunan Bangsawan yang Suka Dakwah ke Pedalaman Begini Suasana Saat Ma’ruf Amin Ziarahi Makam Syekh Banjari KISAH DAN KAROMAH SYEKH MUHAMMAD ARSYAD AL BANJARI, IKAN DI DALAM KELAPA - YouTube Syaikh Arsyad Al-Banjari Ulama Pendidik dan Penegak Syariat dari Kalimantan Jejak Islam untuk Bangsa Bingung ke Sekumpul, Setelah Tahu yang Mengantar Abah Guru Takjub Saksikan Karomah Sampai Tak Sadarkan Diri SUARA KALTIM ONLINE kabupaten barito selatan - Muhammad Arsyad Lamak - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas Karomah Sunan Giri yang Menaklukan Begawan Minta Semeru dan Memeluk Islam - Atorcator Kebakaran di Pasar Kandangan, Foto Abah Guru Sekumpul Tak Ikut Terbakar TIMES Indonesia Perintahkan Pengawalnya Pukuli Pekerja, Putri Raja Salman Akan Diadili di Prancis karomah para habaib temonsoejadi Mushaf Al-Qur’an Datu Kalampayan Jadi Masterpiece’ Museum Lambung Mangkurat MANAQIB SURGI M-WPS Office PDF AL KAROMAH TV - LIVE PENGAJIAN AHMAD QOMULI ABDUL MURAD 19 FEBRUARI 2021 - LiteTube Ma’ruf Amin ziarah ke makam ulama besar Banjar - ANTARA News Ziarah ke Makam Datu Sanggul, Karomah Hingga ke Tanah Haram – Redaksi 8 Ma’ruf Amin Ziarah ke Makam Syekh Muhammad Arsyad al-Banjari di Kalsel - Pilpres Kisah Dan Karomah Syekh Muhammad Arsyad Al Banjari Ikan Di Dalam Kelapa Subhanallah, Foto Guru Sekumpul Tetap Utuh Meski Bangunan Hangus Terbakar Okezone Muslim 10 Peninggalan dari Kerajaan Banjar yang Menarik Diketahui PEMIKIRAN DAN KIPRAH SYECH MUHAMMAD ARSYAD AL BANJARI DALAM PERSPEKTIF KOMUNIKASI AGAMA Mohammad Ali Wafa FISIP, Univeristas Isl - Laman 61 dari 97 - Merawat Iman, Melestarikan Keberagaman Syekh Muhammad Arsyad al-Banjari, Ulama Besar Kalimantan Republika Online KH Ma’ruf Amin berziarah ke Makam Leluhur tskdC.
  • uzrjnu830v.pages.dev/428
  • uzrjnu830v.pages.dev/184
  • uzrjnu830v.pages.dev/471
  • uzrjnu830v.pages.dev/49
  • uzrjnu830v.pages.dev/34
  • uzrjnu830v.pages.dev/248
  • uzrjnu830v.pages.dev/494
  • uzrjnu830v.pages.dev/196
  • karomah syekh muhammad arsyad al banjari