- Υфፋрсիсвαз еξሻнእ
- Ιвафιጥукуպ хужιгዒճыπ ωщуниβօ
- Ктաሞяχաኟе кеваմ
- Օшоλиչ еρ явуψеթաвυ
- Σоւιгሐ ስа ш
- Նоሲиφ αхопру
- Шипсоло ላшиլынтቻ ጹ вሌлուщ
Suhudi dalam kulkas atau lemari es sangat memengaruhi kualitas makanan yang disimpan di dalamnya. Sabtu, 5 Maret 2022; Cari. Network. Cara Menyetel Suhu Kulkas agar Tetap Dingin dan Hemat Listrik Suhu di dalam kulkas atau lemari es sangat memengaruhi kualitas makanan yang disimpan di dalamnya. Kamis, 9 September 2021 06:07
Sebelumnya saya sudah pernah membahas mengenai penggunaan heater untuk aquarium pada artikel sebelumnya. Jika kalian belum membaca artikel tersebut, mungkin sebaiknya membaca artikel tersebut dahulu lalu kembali ke artikel ini. Pada dasarnya menghangatkan aquarium tanpa heater bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan, atau bahkan tidak mungkin jika kalian ingin menghangatkan aquarium selamanya tanpa heater. Jika kalian memang ingin menghangatkan aquarium dalam waktu jangka panjang, sebaiknya memang gunakan heater. Karena pada artikel kali ini saya akan membagikan informasi cara menghangatkan aquarium tanpa heater ketika dalam keadaan darurat atau mati listrik. Saya sendiri tidak pernah menggunakan heater karena memang tidak diperlukan untuk ikan yang saya pelihara. Gunakan lampu sebagai penghangat Jika kalian memang memiliki rencana untuk tidak menggunakan heater dan tetap ingin menghangatkan aquarium salah satu caranya adalah dengan mengunakan lampu. Lampu untuk pencahayaan aquarium menghasilkan energi panas jadi energi ini bisa digunakan juga untuk menghangatkan aquarium. Baca juga Kombinasi warna lampu LED terbaik untuk aquascape Tentu saja energi panas ini tidaklah tinggi dan kemungkinan tidak akan cukup untuk menghangatkan air dalam aquarium. Kombinasi lain yang bisa dicoba adalah dengan memberikan penutup aquarium. Dengan adanya penutup di atas aquarium, tidak hanya berfungsi mengurangi evaporasi dan menghalau ikan yang loncat, tapi juga bisa menjaga suhu di dalam aquarium. Cara lainnya adalah dengan menggunakan lampu celup. Lampu jenis ini bisa ditempatkan di dalam air sehingga jaraknya lebih dekat dengan air dan energi panasnya langsung tersebar. Namun, kalian harus ketahui kalau penggunaan lampu ini tidak bisa dilakukan 24 jam karena ikan juga perlu tidur saat malam. Oleh karena itu penggunaan lampu penerangan sebaiknya mengikuti alam aslinya. Baca juga Apakah aquascape perlu heater? Dengan begitu penggunaan lampu sebagai penghangat mungkin memang bisa dilakukan pada siang hari, tapi saat malam hari lampu ini harus dimatikan agar ikan mendapatkan istirahat dan tidak stres karena tidak pernah melihat malam hari karena lampu terus menyala. Memanfaatkan cahaya matahari Dengan konsep yang sama seperti menggunakan panas dari cahaya yang dihasilkan oleh lampu, cahaya matahari langsung bisa digunakan untuk menghangatkan aquarium. Tentu saja jika terkena cahaya matahari secara langsung suhu air perlahan – lahan akan naik, tapi kenaikan ini tidak bisa diprediksi sebesar apa. Kemungkinannya adalah air menjadi terlalu panas untuk ikan yang malah akan menjadi berbahaya. Selain itu, kemungkinan lainnya adalah akan ada pertumbuhan alga yang berlebih saat aquarium terkena cahaya matahari secara langsung. Baca juga Apakah aquascape perlu CO2? Waktu aquarium terkena cahaya matahari juga tentunya tidak bisa sepanjang hari. Misalnya, ruangan saya akan terkena sinar matahari dari pagi hingga sekitar jam 11 siang karena pada jam tersebut matahari sudah berada di atas dan bukan di timur. Setelah itu tidak akan ada cahaya matahari secara langsung yang akan masuk ke ruangan. Jika seperti ini, suhu aquarium tentunya akan berubah lagi karena tidak terkena cahaya lagi. Bahkan, suhunya akan lebih turun lagi pada saat malam karena sudah pasti tidak ada matahari dan malam akan semakin dingin. Dengan begini suhu di dalam aquarium akan berubah tiap saat karena bergantung pada cahaya matahari saja. Keadaan ini malah dapat membuat ikan menjadi stres karena perubahan suhu yang terjadi terlalu sering. Menggunakan air hangat Menggunakan air hangat dan ditempatkan dalam wadah adalah cara lain untuk menghangatkan air aquarium. Karena cara ini cukup merepotkan, maka cara yang satu ini hanya efektif untuk jangka waktu pendek saja, misalnya karena terjadi pemadaman listrik, atau heater rusak dan harus menunggu heater yang baru tiba. Caranya adalah membuat air hangat lalu ditempatkan dalam wadah, wadah ini bisa seperti botol minum atau wadah lainnya yang tahan panas dan aman untuk aquarium. Jangan langsung menambahkan air panas ke dalam aquarium, ini akan menyebabkan kenaikan suhu yang cepat dan mengejutkan juga Apakah ikan bisa hidup tanpa aerator? Setelah ditempatkan dalam wadah yang aman dan tidak bocor, kemudian wadah tersebut ditaruh di dalam aquarium dan dibiarkan mengambang untuk mengalirkan energi panas ke dalam aquarium. Tentunya kalian harus memerhatikan wadah ini agar ikan tidak mendekat dan tersengat panas atau terjepit. Selain itu, pergerakan suhu juga harus diperhatikan agar tidak terjadi kenaikan yang tajam. Hal yang membuat repot adalah, hal ini harus dilakukan berulang – ulang sampai listrik kembali menyala atau heater baru tiba. Oleh karena itu cara ini hanya efektif dalam waktu singkat dan darurat saja. Mempertahankan panas Mempertahankan panas di dalam aquarium juga sangat penting karena untuk sementara waktu tidak bisa menghasilkan panas entah itu karena mati listrik atau heater yang rusak. Cara ini bisa dilakukan untuk melengkapi cara memanaskan aquarium dengan cara sebelumnya, tentu saja ini juga sebatas tindakan darurat saja. Cara mempertahankan panas yang bisa dilakukan adalah dengan menutup atau membalut aquarium dengan handuk atau koran bekas. Bagian atas aquarium juga kalau bisa ditutupi sehingga meminimalisir keluarnya panas dari dalam aquarium. Jika cara ini digabungkan dengan cara lainnya di atas, kemungkinan aquarium dapat menjaga suhunya agar tidak turun terlalu jauh dalam keadaan Intinya, jika kalian memang bertujuan memanaskan aquarium sebaiknya langsung gunakan heater karena memang tidak ada cara lain yang aman untuk menghangatkan aquarium. Menggunakan cahaya dari lampu atau cahaya matahari langsung bukan pilihan yang aman untuk jangka panjang. Karena malah menyebabkan kemungkinan terjadi masalah yang lain seperti alga dan perubahan suhu yang terlalu sering. Lain halnya jika dalam keadaan darurat karena mati listrik atau heater rusak. Jika terjadi hal tersebut, barulah bisa melakukan beberapa tindakan darurat untuk mencegah suhu air turun dengan drastis.
Berikutadalah beberapa saran untuk menjaga agar air tetap dingin dan cara menurunkan suhu jika naik ke ketinggian. Jauhkan lampu akuarium dimatikan. Pastikan ruangan tidak terkena sinar matahari langsung. Keluarkan tutup dan tutup tangki (hati-hati jika ikan Anda jumper). Juga, perhatikan kucing yang mungkin Anda miliki.
Environmental monitoring and control systems of various electronic equipment such as sensors, actuators, televisions, lights, and surveillance cameras are one of the essential applications of Internet-of-Things IoT. The utilization of IoT has also given birth to the smart home concept, which is realized in the form of home automation, where various equipment at home is equipped with a microcontroller and WiFi module such that they can connect to the Internet and interact with each other. One of the equipment at home that can be monitored and controlled using IoT technology is a fish aquarium which is commonly owned by ornamental fish cultivators or people who have a hobby of taking care of ornamental fish. Taking care of ornamental fish requires special attention to the parameters of temperature and water quality such that the fish can grow well. This study aims to design and implement an IoT-based temperature and water level monitoring system in an aquarium. The hardware in this system is implemented using NodeMCU ESP8266 as the central controller and the WiFi module that connects the system to the Internet, temperature sensor DS18B20, ultrasonic sensor HC-SR04, and relays to turn on and off equipment controlled by the system. In addition, Telegram bots are used to give commands to control equipment and receive notifications from the system. The testing results show that the designed system can work according to predetermined specifications. If the water temperature in the aquarium is outside of a specified range 24°C to 32°C, the system will activate a fan or a heater to adjust the water temperature. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free Jurnal Sistem Komputer dan Informatika JSON Hal 225−233 Volume 4, Nomor 1, September 2022 e-ISSN 2685-998X DOI Copyright © 2022 Piter Wijaya, Page 225 This Journal is licensed under a Creative Commons Attribution International License Perancangan dan Implementasi Sistem Pemantauan Suhu dan Ketinggian Air pada Akuarium Ikan Hias berbasis IoT Piter Wijaya, Theophilus Wellem* Fakultas Teknologi Informasi, Program Studi Teknik Informatika, Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga, Indonesia Email 1672018109 2,* Email Penulis Korespondensi Submitted 24/07/2022; Accepted 30/09/2022; Published 30/09/2022 Abstrak–Sistem pemantauan dan kontrol terhadap lingkungan dan berbagai peralatan elektronik seperti sensor, aktuator, televisi, lampu, dan kamera pengawas merupakan salah satu aplikasi penting dari Internet-of-Things IoT. Pemanfaatan IoT juga telah melahirkan konsep smart home, yang diwujudkan dalam bentuk home automation, di mana berbagai peralatan di rumah dilengkapi dengan mikrokontroler dan modul WiFi, sehingga dapat terhubung ke Internet dan berinteraksi satu sama lain. Salah satu peralatan di rumah yang dapat dipantau dan dikontrol menggunakan teknologi IoT adalah akuarium ikan hias yang umum dimiliki oleh pembudidaya ikan hias maupun orang yang memiliki hobi memelihara ikan hias. Pemeliharaan ikan hias membutuhkan perhatian khusus terhadap parameter suhu dan kualitas air agar ikan yang dipelihara dapat tumbuh dengan baik. Penelitian ini bertujuan untuk merancang dan mengimplementasikan sistem pemantauan suhu dan ketinggian air pada suatu akuarium berbasis IoT. Perangkat keras pada sistem ini diimplementasikan menggunakan NodeMCU ESP8266 sebagai pengendali utama dan modul WiFi yang menghubungkan sistem ke Internet, sensor suhu DS18B20, sensor ultrasonik HC-SR04, dan relay untuk mengaktifkan dan mematikan peralatan yang dikontrol oleh sistem. Selain itu, digunakan bot Telegram untuk memberikan perintah untuk mengontrol peralatan dan menerima notifikasi dari sistem. Hasil pengujian menunjukkan bahwa sistem yang dirancang dapat bekerja sesuai dengan spesifikasi yang ditetapkan. Jika suhu air pada akuarium berada di luar rentang yang ditetapkan 24°C hingga 32°C, sistem akan mengaktifkan kipas atau heater untuk menyesuaikan suhu air. Kata Kunci Sistem pemantauan; Akuarium; NodeMCU ESP8266; IoT; Bot Telegram Abstract–Environmental monitoring and control systems of various electronic equipment such as sensors, actuators, televisions, lights, and surveillance cameras are one of the essential applications of Internet-of-Things IoT. The utilization of IoT has also given birth to the smart home concept, which is realized in the form of home automation, where various equipment at home is equipped with a microcontroller and WiFi module such that they can connect to the Internet and interact with each other. One of the equipment at home that can be monitored and controlled using IoT technology is a fish aquarium which is commonly owned by ornamental fish cultivators or people who have a hobby of taking care of ornamental fish. Taking care of ornamental fish requires special attention to the parameters of temperature and water quality such that the fish can grow well. This study aims to design and implement an IoT-based temperature and water level monitoring system in an aquarium. The hardware in this system is implemented using NodeMCU ESP8266 as the central controller and the WiFi module that connects the system to the Internet, temperature sensor DS18B20, ultrasonic sensor HC-SR04, and relays to turn on and off equipment controlled by the system. In addition, Telegram bots are used to give commands to control equipment and receive notifications from the system. The testing results show that the designed system can work according to predetermined specifications. If the water temperature in the aquarium is outside of a specified range 24°C to 32°C, the system will activate a fan or a heater to adjust the water temperature. Keywords Monitoring System; Aquarium; NodeMCU ESP8266; IoT; Bot Telegram 1. PENDAHULUAN Internet-of-Things IoT saat ini telah digunakan secara luas dalam kehidupan sehari-hari terutama pada sistem atau aplikasi untuk melakukan pemantauan kondisi lingkungan dan pengontrolan peralatan elektronik [1]–[4]. Berbagai peralatan, misalnya sensor, aktuator, peralatan rumah home appliances, dan kamera pengawas CCTV dilengkapi dengan mikrokontroller dan koneksi Internet sehingga dapat berinteraksi satu sama lain atau berinteraksi dengan user, dan dikontrol dari mana saja selama terdapat koneksi Internet. Berkembangnya pemanfaatan IoT juga memunculkan ide dan konsep baru seperti smart city [5], smart transportation [6], smart healthcare [7], smart home [8] dan sebagainya. Hal ini didukung oleh tersedianya platform seperti Arduino dan Raspberry Pi serta standard komunikasi misalnya, Radio Frequency Identification RFID, Near Field Communication NFC, Zigbee, Bluetooth, dan NB-IoT. Aplikasi IoT pada home automation untuk mewujudkan ide smart home merupakan penerapan yang paling sering dijumpai, di mana peralatan rumah seperti televisi, kulkas, lampu, air conditioner AC, kunci pintar smart lock, dan CCTV dapat dipantau dan dikontrol dari jarak jauh melalui Internet. Salah satu peralatan di rumah yang dapat dipantau dari jarak jauh melalui Internet adalah akuarium ikan hias. Selain merupakan hobi untuk mengisi waktu luang, memelihara ikan hias dalam akuarium dapat menjadi sebuah peluang bisnis yang menjanjikan. Ikan hias seperti ikan arwana arowana, ikan koi, atau ikan bidadari angelfish mempunyai nilai ekonomis yang tinggi dan dalam pemeliharaan ikan tersebut dibutuhkan perhatian terhadap parameter air yang harus dijaga agar ikan tersebut dapat tumbuh dengan baik. Salah satu parameter yang harus dipantau adalah suhu air pada akuarium. Selain itu, terdapat juga parameter-parameter lain seperti pH air, tingkat kekeruhan air, atau kandungan zat kimia yang dapat dipantau. Kesalahan dalam pemeliharaan dapat menyebabkan kematian pada ikan dan menimbulkan kerugian secara finansial. Untuk membantu mengatasi masalah ini, beberapa penelitian [9]–[12] mengembangkan Jurnal Sistem Komputer dan Informatika JSON Hal 225−233 Volume 4, Nomor 1, September 2022 e-ISSN 2685-998X DOI Copyright © 2022 Piter Wijaya, Page 226 This Journal is licensed under a Creative Commons Attribution International License aplikasi berbasis IoT untuk memantau kondisi akuarium dari jarak jauh melalui Internet. Hal ini sangat bermanfaat jika pemilik ikan tersebut sedang tidak berada di rumah. Penelitian ini bertujuan untuk merancang dan mengimplementasikan sistem pemantauan suhu dan ketinggian air pada suatu akuarium berbasis IoT. Sistem ini diimplementasikan menggunakan board NodeMCU ESP8266 sebagai pengendali utama main controller, sensor suhu DS18B20 untuk mengukur suhu air, sensor ultrasonik HC-SR04 untuk mengukur ketinggian air, dan empat buah relay untuk mengaktifkan dan mematikan peralatan lainnya yang dibutuhkan dalam pengontrolan dan pemantauan akuarium, seperti kipas angin, lampu, pemanas heater, dan pompa air. Perintah dari user kepada sistem dan notifikasi dari sistem kepada user mengenai kondisi akuarium diimplementasikan menggunakan bot Telegram, sehingga user dapat memanfaatkan aplikasi Telegram untuk memantau kondisi suhu dan ketinggian air pada akuarium, serta menyalakan atau mematikan peralatan. Pada perancangan dan implementasi sistem pemantauan akuarium yang dilakukan dalam penelitian ini terdapat beberapa penelitian terdahulu yang menjadi acuan. Selain penelitian [9]–[12], penelitian [13] mengembangkan sistem untuk memantau dan mengontrol suhu air pada akuarium ikan Arwana. Arduino Uno, NodeMCU ESP8266 WiFi module, sensor DS18B20, dan aplikasi Blynk digunakan pada sistem tersebut. Sistem monitoring dan kontrol suhu dan pH pada akuarium ikan cupang betta fish dikembangkan pada penelitian [14]. Sistem tersebut menggunakan ESP32, sensor pH, dan sensor DS18B20. Alat yang dikontrol oleh sistem adalah kipas dan heater. Penelitian [15] mengembangkan sistem monitoring akuarium ikan mas goldfish. Sistem monitoring tersebut menggunakan board WeMOS D1 sebagai pengendali utama, sensor pH, sensor berat, sensor suhu, dan sensor ultrasonik. Peralatan yang dikontrol adalah kipas, pompa, dan motor untuk membuka/menutup tempat pakan ikan. Selain sistem untuk memantau kondisi akuarium dan mengontrol peralatan pendukungnya, sistem berbasis IoT yang umum dikembangkan untuk budidaya ikan pada akuarium maupun pada kolam adalah sistem pemberi pakan ikan otomatis [15]–[17]. Pada sistem pemantauan dan kontrol akuarium yang dilengkapi pemberian pakan umumnya digunakan sebuah motor servo yang membuka dan menutup tempat pakan ikan. Secara umum, sistem yang dirancang dan diimplementasikan pada penelitian ini mempunyai tujuan utama yang mirip dengan penelitian-penelitian sebelumnya, yaitu untuk memantau kondisi akuarium dan melakukan pengontrolan terhadap berbagai peralatan pendukungnya guna memastikan bahwa kondisi pada akuarium tersebut tetap terjaga sesuai dengan kebutuhan ikan yang dipelihara. Kondisi atau parameter yang sering dipantau misalnya, suhu air, ketinggian air, pH air, tingkat kekeruhan air, dan sebagainya. Perbedaan pada berbagai penelitian terdahulu mengenai sistem pemantauan akuarium umumnya terletak pada jumlah parameter yang dipantau dan peralatan pendukung yang dibutuhkan. Sistem yang dirancang dan diimplementasikan pada penelitian ini memantau dua parameter yaitu, suhu air dan ketinggian air, serta mengontrol empat peralatan pendukung kipas, heater, lampu, dan pompa air. 2. METODOLOGI PENELITIAN Tahapan Penelitian Tahapan dalam melaksanakan penelitian untuk merancang dan mengimplementasikan sistem pemantauan suhu dan ketinggian air pada akuarium ikan hias berbasis IoT ditunjukkan pada Gambar 1 dan dapat dijelaskan sebagai berikut 1. Tahap analisis kebutuhan sistem Pada tahap ini dilakukan analisis terhadap berbagai hal yang diperlukan dalam perancangan dan implementasi sistem, misalnya kebutuhan perangkat keras dan perangkat lunak. Perangkat lunak yang dibutuhkan misalnya, perangkat lunak untuk menggambar diagram alir flowchart sistem, menggambar rangkaian perangkat keras, dan menuliskan kode program. Selanjutnya, untuk perangkat keras dibutuhkan board mikrokontroller NodeMCU ESP8266 dan beberapa sensor serta perangkat keras pendukung lainnya. Pada tahap ini juga dilakukan studi pustaka atau review dari beberapa penelitian terdahulu yang berkaitan dengan sistem pemantauan suhu maupun parameter-parameter lain pada akuarium ikan hias. 2. Tahap perancangan sistem Pada tahap ini dilakukan perancangan perangkat keras dan perangkat lunak untuk merealisasikan sistem pemantauan suhu dan ketinggian air pada akuarium berbasis IoT. Perancangan perangkat lunak dilakukan dengan membuat diagram alir yang menunjukkan hal-hal yang harus dilakukan oleh sistem saat sistem tersebut dijalankan. Diagram alir ini menjadi dasar untuk tahap implementasi perangkat lunak. Perangkat lunak untuk membuat skema rangkaian CAD software digunakan untuk menggambarkan hubungan antara NodeMCU dengan komponen-komponen perangkat keras lainnya pada sistem yang akan diimplementasikan. 3. Tahap implementasi sistem Pada tahap ini dilakukan realisasi dari rancangan perangkat keras yang telah dibuat pada tahap perancangan sistem. Komponen-komponen perangkat keras dirangkai dan dihubungkan sehingga menjadi suatu sistem yang dapat diuji fungsionalitasnya pada tahap berikutnya sesuai dengan spesifikasi yang telah ditetapkan. Selain itu, pada tahap ini juga dilakukan implementasi kode program untuk NodeMCU ESP8266 menggunakan software Arduino IDE. 4. Tahap pengujian sistem Pada tahap ini dilakukan pengujian sistem dengan menjalankan sistem tersebut dan melakukan pemeriksaan apakah sistem yang telah diimplementasikan berjalan sesuai dengan spesifikasi dan layak untuk digunakan. Jika belum berjalan sesuai dengan spesifikasi, dilakukan perbaikan yang perlu agar Jurnal Sistem Komputer dan Informatika JSON Hal 225−233 Volume 4, Nomor 1, September 2022 e-ISSN 2685-998X DOI Copyright © 2022 Piter Wijaya, Page 227 This Journal is licensed under a Creative Commons Attribution International License sistem dapat berjalan sesuai dengan tujuannya. Tahap pengujian dilakukan dengan menguji fungsi dari sensor-sensor yang digunakan terlebih dahulu dan kemudian diikuti oleh pengujian sistem secara keseluruhan. 5. Tahap penyimpulan hasil penelitian dan penulisan laporan penelitian Pada tahap ini dilakukan penulisan laporan penelitian berdasarkan hasil yang diperoleh dari pelaksanaan penelitian. Gambar 1. Tahapan Penelitian Diagram blok dari sistem yang dirancang dan diimplementasikan pada penelitian ini ditunjukkan pada Gambar 2. Sistem ini menggunakan NodeMCU ESP8266 sebagai pengendali utamanya beserta beberapa komponen perangkat keras lainnya yang dijelaskan fungsinya pada subbagian Gambar 2. Diagram blok Sistem Kebutuhan Perangkat Keras dan Perangkat Lunak Pada penelitian ini dibutuhkan beberapa komponen untuk mengimplementasikan perangkat keras dari sistem pemantauan suhu dan ketinggian air pada akuarium, yaitu NodeMCU ESP8266, sensor suhu DS18B20, sensor ultrasonik HS-SR04, LCD Liquid Crystal Display I2C, dan relay. Deskripsi secara singkat dari perangkat keras yang digunakan adalah sebagai berikut 1. NodeMCU ESP8266 NodeMCU merupakan suatu board mikrokontroler yang digunakan untuk pengembangan aplikasi IoT. Board ini menggunakan ESP8266 SoC System-on-Chip yang terdiri dari mikrokontroller, modul WiFi, dan komponen pendukung lainnya misalnya analog-to-digital converter ADC secara terintegrasi. Board NodeMCU ESP8266 menggunakan prosesor 32-bit dengan clock 80 MHz, serta mempunyai 11 digital I/O pin, satu analog I/O pin, flash memory dengan kapasitas sebesar 4 MB, dan SRAM dengan kapasitas sebesar 4 KB. Jumlah total pin GPIO adalah sebanyak 17 pin. Selain itu, board NodeMCU ESP8266 juga mendukung komunikasi serial UART, SPI, dan I2C. Pada sistem yang dirancang dalam penelitian ini, NodeMCU ESP8266 berfungsi sebagai pengendali utama untuk memberikan perintah kepada komponen-komponen perangkat keras lainnya dan melakukan pemrosesan data. 2. Sensor DS18B20 Sensor ini merupakan sensor suhu yang dapat mengukur suhu dengan rentang dari -55°C hingga 125°C. Selain itu, DS18B20 memiliki ADC internal dan menyediakan pengukuran temperatur dengan nilai resolusi yang dapat dipilih dari 9-bit hingga 12-bit sehingga mempunyai akurasi yang cukup tinggi, yaitu ± pada rentang suhu antara -10°C sampai +85°C. Sensor DS18B20 mempunyai tiga pin yaitu GND, VDD, dan DQ data, serta menggunakan protokol komunikasi serial 1-Wire untuk berkomunikasi dengan prosesor atau mikrokontroler. Pada sistem yang dirancang dalam penelitian ini, DS18B20 digunakan untuk mengukur suhu air pada akuarium. 3. Sensor HC-SR04 Sensor ini merupakan sensor ultrasonik yang menggunakan sonar untuk mengukur jarak distance. Pada HC-SR04 terdapat dua transduser ultrasonik yang masing-masing bekerja sebagai pengirim transmitter dan penerima receiver. Cara kerja dari sensor ini didasarkan pada prinsip pemantulan gelombang suara Jurnal Sistem Komputer dan Informatika JSON Hal 225−233 Volume 4, Nomor 1, September 2022 e-ISSN 2685-998X DOI Copyright © 2022 Piter Wijaya, Page 228 This Journal is licensed under a Creative Commons Attribution International License berfrekuensi tinggi ultrasonik sehingga dapat digunakan untuk mengukur eksistensi jarak suatu benda dari posisi sensor. Gelombang ultrasonik merupakan suatu gelombang bunyi yang memiliki frekuensi di atas 20 kHz. Sensor HS-SR04 memiliki empat pin yaitu Vcc supply, Trig transmit, Echo receive, dan Gnd ground. Transmitter ultrasonik akan mengeluarkan gelombang suara berfrekuensi 40 kHz dan jika gelombang suara ini mengenai suatu obyek, gelombang tersebut akan dipantulkan dan diterima oleh receiver ultrasonik. Waktu yang dibutuhkan untuk menerima pantulan dari gelombang suara yang ditransmisikan digunakan sebagai dasar pengukuran jarak dari sensor terhadap suatu benda. Pada sistem yang dirancang dalam penelitian ini, HS-SR04 digunakan untuk mengukur ketinggian air pada akuarium. 4. LCD I2C I2C Inter-Integrated Circuit merupakan bus komunikasi serial yang umumnya digunakan untuk menghubungkan komponen-komponen dan chip berkecepatan rendah ke prosesor. Modul I2C digunakan pada LCD untuk mengurangi jumlah pin interkoneksi pada LCD sehingga memudahkan koneksi antara LCD dan board mikrokontroller. Modul I2C memiliki empat pin VCC, GND, SDA, SCL yang dihubungkan ke board NodeMCU ESP8266 untuk mengontrol 16 x 2 karakter LCD. Pin yang digunakan untuk komunikasi I2C pada NodeMCU ESP8266 adalah pin SDA dan pin SCL. Pada sistem yang dirancang dalam penelitian ini, LCD I2C berfungsi untuk menampilkan hasil pengukuran dari suhu dan ketinggian air pada akuarium. 5. Relay Relay merupakan saklar dioperasikan secara elektrik dan menggunakan prinsip elektromagnetik dalam operasinya. Sebuah relay terdiri dari kumparan kawat penghantar coil yang dililitkan pada inti besi iron core, pegas spring, lengan penggerak armature, dan saklar switch. Saat kumparan dialiri arus listrik, gaya elektromagnetik yang dihasilkan akan menarik lengan penggerak untuk memindahkan saklar. Pada sistem yang dirancang dalam penelitian ini, relay digunakan sebagai saklar untuk menyalakan dan mematikan pompa air, lampu, pemanas heater, serta kipas angin DC 12V. Fungsi dari peralatan-peralatan lain yang digunakan seperti kipas angin, heater, lampu, dan pompa air adalah sebagai berikut kipas angin digunakan untuk menurunkan suhu air jika air terlalu panas melebihi 32°C, sedangkan heater digunakan untuk menaikkan suhu air jika air terlalu dingin kurang dari 24°C. Pompa air digunakan untuk menjaga sirkulasi air pada akuarium melalui suatu penyaring filter agar air dalam akurium tetap bersih. Selain itu, pompa air juga berguna untuk menjaga suhu air agar merata dan kadar oksigen dalam air. Lampu digunakan untuk memberikan pencahayaan pada akuarium untuk tujuan dekoratif. Tabel 1 menunjukkan daftar perangkat keras yang digunakan untuk mengimplementasikan sistem pada penelitian ini. Tabel 1. Peralatan yang digunakan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 NodeMCU ESP8266 Breadboard Box casing LCD I2C 16 x 2 Sensor HC-SR04 Sensor DS18B20 Relay 4 channel Kabel jumper Kipas angin DC 12V Heater akuarium Lampu akuarium Mesin pompa akuarium Perangkat lunak yang dibutuhkan adalah Arduino IDE untuk menuliskan kode program dan Fritzing untuk menggambar skema rangkaian perangkat keras. Selain itu, digunakan juga Telegram dan bot Telegram. Deskripsi secara singkat dari perangkat lunak yang digunakan adalah sebagai berikut 1. Arduino IDE Arduino IDE merupakan perangkat yang digunakan sebagai editor dan compiler kode program serta uploader untuk pengembangan program pada board Arduino, termasuk NodeMCU ESP8266. 2. Fritzing Fritizing merupakan perangkat lunak open-source yang digunakan untuk merancang skematik rangkaian elektronik, termasuk mendesain printed circuit board PCB. Skematik rangkaian perangkat keras pada penelitian ini dirancang menggunakan perangkat lunak ini. 3. Telegram dan Bot Telegram Telegram merupakan aplikasi instant messaging berbasis cloud. Telegram memungkinkan pengembang perangkat lunak untuk membuat bot. Bot di sini sebenarnya merupakan aplikasi dari pihak ketiga third-party application yang berjalan dalam aplikasi Telegram. Telegram menyediakan Telegram Bot Application Programming Interface API yang memungkinkan pengguna untuk berkomunikasi dengan bot dengan cara mengirimkan pesan kepada bot tersebut. Kontrol terhadap bot dilakukan menggunakan HTTPS request ke Jurnal Sistem Komputer dan Informatika JSON Hal 225−233 Volume 4, Nomor 1, September 2022 e-ISSN 2685-998X DOI Copyright © 2022 Piter Wijaya, Page 229 This Journal is licensed under a Creative Commons Attribution International License Telegram Bot API. Pada sistem yang dirancang dalam penelitian ini, bot Telegram digunakan sebagai aplikasi untuk memantau dan mengontrol sistem mengirim perintah ke sistem dan menerima notifikasi dari sistem. 3. HASIL DAN PEMBAHASAN Perancangan dan Implementasi Sistem Skematik rangkaian perangkat keras yang dihasilkan pada tahap perancangan masing-masing ditunjukkan pada Gambar 3. Komponen perangkat keras yang dihubungkan ke NodeMCU ESP8266 adalah LCD I2C 16x2, sensor ultrasonik HC-SR04, sensor suhu DS18B20, dan relay 4 channel, sedangkan pompa air, lampu, pemanas, dan kipas angin masing-masing dihubungkan ke setiap channel pada relay. Gambar 3. Skematik rangkaian perangkat keras pada sistem Pada rangkaian di atas, koneksi pin antara sensor HC-SR04, sensor DS18B20, LCD I2C, dan relay dengan board NodeMCU ESP8266 ditunjukkan pada Tabel 2. Untuk koneksi output pada relay, channel 1 sampai channel 4 masing-masing dihubungkan dengan kipas, heater, lampu, dan pompa air. Tabel 2. Pin yang digunakan untuk koneksi 3V3 D3 GPIO0 D0 GPIO16 GND 3V3 GND D2 GPIO4/SCA D1 GPIO5/SCL D5 GPIO14 D6 GPIO12 D7 GPIO13 D8 GPIO15 GND 3V3 Gambar 4 menunjukkan diagram alir yang menggambarkan cara kerja dari sistem yang dirancang. Saat sistem dihidupkan power on, Node MCU menginisialisasi semua pin yang digunakan dan memeriksa apakah sistem dapat terkoneksi atau mempunyai koneksi dengan Internet atau tidak. Jika dapat terkoneksi ke Internet, NodeMCU mengirimkan pesan ke bot telegram untuk memberikan informasi bahwa sistem telah terkoneksi dengan Internet. Selanjutnya, NodeMCU melakukan pembacaan atau mengambil data suhu dari sensor DS18B20 dan data ketinggian air dari sensor HC-SR04. Data ini kemudian diproses dan ditampilkan pada LCD. Pembacaan data suhu dari sensor DS18B20 menggunakan fungsi requestTemperatures dan getTempCByIndexdari library untuk sensor tersebut. Untuk pengukuran ketinggian air menggunakan sensor HC-SR04, suatu pulsa diberikan ke pin trigger dengan cara membuat pin tersebut dalam kondisi LOW, lalu HIGH, dan kemudian LOW lagi. Waktu yang dibutuhkan untuk menerima kembali gelombang suara melalui pin echo kemudian disimpan pada Jurnal Sistem Komputer dan Informatika JSON Hal 225−233 Volume 4, Nomor 1, September 2022 e-ISSN 2685-998X DOI Copyright © 2022 Piter Wijaya, Page 230 This Journal is licensed under a Creative Commons Attribution International License suatu variabel dalam kode program dan digunakan untuk menghitung jarak dari sensor ke permukaan air di akuarium. Setelah membaca data dari sensor dan menampilkannya pada LCD, sistem akan melakukan aksi misalnya, menyalakan/mematikan lampu atau pompa air tergantung dari pembacaan nilai sensor atau perintah dari user. Jika pembacaan suhu air lebih besar dari 32°C, maka kipas akan diaktifkan, atau jika suhu air lebih kecil dari 24°C, maka heater akan diaktifkan. Jika suhu air pada akuarium telah sesuai dengan kondisi yang ditetapkan 24°C hingga 32°C, maka kipas dan heater akan dimatikan. Pada setiap aksi ini, bot telegram akan mengirimkan pesan pemberitahuan kepada user mengenai aksi yang dilakukan. Selain itu, user juga dapat mengirimkan perintah kepada bot telegram untuk menyalakan/mematikan lampu atau pompa. Pada sistem ini terdapat lima perintah yang dapat diberikan oleh user yaitu perintah untuk menyalakan/mematikan pompa “nyalakan pompa”, “matikan pompa”, perintah untuk menyalakan/mematikan lampu “nyalakan lampu”, “matikan lampu”, dan perintah untuk memeriksa kondisi suhu akuarium “cek info”. Untuk setiap perintah yang diberikan ke sistem, sistem akan mengirimkan pesan konfirmasi kepada user mengenai aksi yang dilakukan. Gambar 4. Diagram alir cara kerja sistem Hasil implementasi perangkat keras sistem pemantauan suhu dan ketinggian air pada akuarium yang dirancang pada penelitian ini ditunjukkan pada Gambar 5. Gambar 5. Hasil implementasi perangkat keras hardware Jurnal Sistem Komputer dan Informatika JSON Hal 225−233 Volume 4, Nomor 1, September 2022 e-ISSN 2685-998X DOI Copyright © 2022 Piter Wijaya, Page 231 This Journal is licensed under a Creative Commons Attribution International License Pengujian Sistem Pengujian sistem diawali dengan menguji sensor yang digunakan. Pengujian ini dilakukan dengan cara menjalankan sistem dan memantau apakah sensor ultrasonik HC-SR04, dan sensor suhu DS18B20 bekerja sesuai fungsinya. Setelah memastikan bahwa kedua sensor tersebut bekerja dengan baik dan dapat menampilkan hasil pengukuran suhu dan ketinggian air pada akuarium, kemudian dilakukan pengujian bagian pemantauan dan kontrol melalui bot telegram dengan mengirimkan perintah yang telah ditentukan. Gambar 6 dan Gambar 7 masing-masing menunjukkan sensor HC-SR04, akuarium berisi air, penempatan sensor HC-SR04 pada akuarium, dan hasil pengujian pengukuran ketinggian air. Pengujian dilakukan pada sebuah akuarium dengan ukuran panjang 30 cm, lebar 20 cm, dan tinggi 25 cm. Sensor HC-SR04 diletakkan pada ketinggian 25 cm sesuai dengan tinggi akuarium. Berdasarkan hasil yang ditunjukkan pada Gambar 7 dapat dilihat bahwa sensor tersebut berhasil mengukur ketinggian air dengan menampilkan angka 10 cm pada LCD. Gambar 6. Sensor HC-SR04 dan akuarium berisi air setinggi 10 cm untuk pengujian Gambar 7. Penempatan sensor HC-SR04 dan hasil pengukuran ketinggian air Pengujian sensor DS18B220 untuk mengukur suhu air ditunjukkan pada Gambar 8. Pengujian awal dilakukan dengan menempatkan sensor ke dalam dua gelas untuk mensimulasikan akuarium sebelum sensor tersebut dicoba pada akuarium yang sebenarnya masing-masing berisi air dingin dan air panas, dan kemudian mengamati respon dari sistem. Gambar 9 menunjukkan tampilan suhu pada LCD dan pesan notifikasi yang dikirimkan dari sistem ke bot Telegram jika suhu terlalu dingin atau suhu terlalu panas. Pengujian dengan beberapa nilai suhu yang berbeda ditunjukkan pada Tabel 2. Berdasarkan hasil pengujian ini, jika suhu air lebih kecil dari 24°C, bot akan memberikan pesan bahwa air terlalu dingin dan selanjutnya sistem akan mengontrol relay pada channel 2 untuk menyalakan heater. Sebaliknya, jika suhu air lebih besar dari 32°C, bot akan memberikan pesan bahwa air terlalu panas dan sistem relay pada channel 4 untuk menyalakan kipas angin. Gambar 8. Sensor DS18B20 dan pengujian menggunakan air panas dan air dingin Jurnal Sistem Komputer dan Informatika JSON Hal 225−233 Volume 4, Nomor 1, September 2022 e-ISSN 2685-998X DOI Copyright © 2022 Piter Wijaya, Page 232 This Journal is licensed under a Creative Commons Attribution International License Gambar 9. Tampilan pada LCD dan notifikasi pada bot Telegram untuk suhu dingin dan suhu panas Tabel 2. Hasil pengujian sensor DS18B20 Notifikasi Bot Telegram Suhu Akuarium Terlalu Dingin °C Suhu Akuarium Terlalu Panas °C Suhu Akuarium Terlalu Dingin °C Suhu Akuarium Terlalu Panas °C Suhu Akuarium Terlalu Dingin °C Suhu Akuarium Terlalu Panas °C Suhu Akuarium Normal °C Setelah pengujian sensor HC-SR04, sensor DS18B20, relay channel 1 kipas, relay channel 2 heater, dan bot yang menerima pesan dari sistem mengenai suhu air pada akuarium, pengujian berikutnya bertujuan untuk menguji pengiriman perintah untuk menyalakan atau mematikan lampu yang terhubung dengan relay channel 3. Pada pengujian ini diberikan perintah “Nyalakan lampu” dan “Matikan lampu” seperti yang ditunjukkan pada Gambar 10. Masing-masing perintah ini akan direspon oleh sistem dengan mengontrol relay channel 3 untuk menyalakan dan mematikan lampu, serta mengirimkan pesan untuk memberikan notifikasi bahwa lampu telah menyala atau lampu telah dimatikan. Tabel 3 menunjukkan hasil pengujian pengontrolan lampu. Berdasarkan hasil pengujian ini dapat disimpulkan bahwa fungsi untuk menyalakan dan mematikan lampu berfungsi sebagaimana mestinya. Pengujian terakhir yang dilakukan adalah pengujian perintah untuk menyalakan dan mematikan pompa yang terhubung dengan relay channel 4. Pada pengujian ini diberikan perintah “Nyalakan pompa” dan “Matikan pompa” seperti yang ditunjukkan pada Gambar 11. Masing-masing perintah ini akan direspon oleh sistem dengan mengontrol relay channel 4 untuk menyalakan dan mematikan pompa, serta mengirimkan pesan untuk memberikan notifikasi bahwa pompa telah menyala atau pompa telah dimatikan. Tabel 4 menunjukkan hasil pengujian pengontrolan pompa. Berdasarkan hasil pengujian ini dapat disimpulkan bahwa fungsi untuk menyalakan dan mematikan pompa juga telah berfungsi sebagaimana mestinya. Gambar 10. Perintah untuk menyalakan dan mematikan lampu Tabel 3. Hasil pengujian untuk mengontrol lampu Notifikasi Bot Telegram Gambar 11. Perintah untuk menyalakan dan mematikan pompa Jurnal Sistem Komputer dan Informatika JSON Hal 225−233 Volume 4, Nomor 1, September 2022 e-ISSN 2685-998X DOI Copyright © 2022 Piter Wijaya, Page 233 This Journal is licensed under a Creative Commons Attribution International License Tabel 4. Hasil pengujian mengontrol pompa Masukan Perintah Bot Telegram Notifikasi Bot Telegram 4. KESIMPULAN Penelitian ini membahas perancangan dan implementasi sistem untuk memantau suhu dan ketinggian air pada suatu akuarium berbasis IoT. Bot Telegram digunakan sebagai alat untuk memberikan perintah kepada sistem dan memperoleh informasi mengenai kondisi akuarium. Berdasarkan hasil implementasi dan pengujian yang dilakukan, sistem dapat bekerja sesuai dengan spesifikasi yang telah ditetapkan. Suhu air dan ketinggian air pada akuarium dapat terpantau karena sistem memberikan notifikasi jika nilainya telah melebihi batas atas atau kurang dari batas bawah yang telah ditetapkan. Selain itu, kipas dan heater berhasil diaktifkan untuk menyesuaikan suhu air. Lampu dan pompa air pada akuarium juga dapat diaktifkan dan dimatikan melalui perintah yang diberikan melalui bot Telegram. Untuk pengembangan sistem lebih lanjut, dapat ditambahkan fitur kontrol untuk pemberian pakan ikan dan pengukuran kualitas air misalnya, kekeruhan air, pH air dan kandungan zat kimia seperti nitrit, ammonia, dan nitrat. Selain itu, dapat juga dikembangkan aplikasi berbasis Android sebagai alternatif atau pengganti dari bot Telegram yang digunakan untuk memberikan perintah pada sistem dalam penelitian ini. Penggunaan aplikasi Android dapat membuat sistem menjadi lebih interaktif dibandingkan dengan hanya menggunakan teks melalui bot Telegram sebagai perintah untuk memantau dan mengontrol sistem, serta dapat mengakomodasi lebih banyak fitur untuk memantau akuarium. REFERENCES [1] M. Bagus and A. Rahman, “Sistem Kendali Peralatan Elektronik Rumah Tangga berbasis Internet of Things IoT menggunakan NodeMCU,” Ubiquitous Comput. its Appl. J., vol. 2, no. 2, pp. 99–104, Dec. 2019, doi [2] A. Budiman and Y. Ramdhani, “Pengontrolan Alat Elektronik menggunakan Modul NodeMCU ESP8266 dengan Aplikasi Blynk berbasis IoT,” eProsiding Tek. Inform., vol. 2, no. 1, pp. 68–74, 2021. [3] I. Santoso, M. F. Adiwisastra, B. K. Simpony, D. Supriadi, and D. S. Purnia, “Implementasi NodeMCU dalam Home Automation dengan Sistem Kontrol Aplikasi Blynk,” Swabumi Suara Wawasan Sukabumi Ilmu Komputer, Manajemen, dan Sos., vol. 9, no. 1, pp. 32–40, Apr. 2021, doi [4] M. Y. Efendi and J. E. Chandra, “Implementasi Internet of Things pada Sistem Kendali Lampu Rumah menggunakan Telegram Messenger Bot dan Nodemcu Esp 8266,” Glob. J. Comput. Sci. Technol., vol. 19, no. 1, pp. 1–11, 2019. [5] N. Kaushik and T. Bagga, “Smart Cities Using IoT,” 2021, doi [6] M. Derawi, Y. Dalveren, and F. A. Cheikh, “Internet-of-Things-Based Smart Transportation Systems for Safer Roads,” IEEE World Forum Internet Things, WF-IoT 2020 - Symp. Proc., Jun. 2020, doi [7] S. Goyal and N. Batra, “SHMS Smart Healthcare Monitoring System using Internet of Things,” in 2021 2nd International Conference on Computational Methods in Science & Technology ICCMST, Jun. 2021, pp. 41–44, doi [8] Liu, T. Wellem, Peng, Chen, and Lai, “IoT-based Control Application for Smart Home,” in 2015 International Conference on Electrical, Telecommunication and Computer Engineering ELTICOM, 2015, pp. 42–45. [9] P. V. Ertyan, P. Pangaribuan, and A. S. Wibowo, “Sistem Monitoring dan Mengontrol Aquarium Dalam Pemeliharaan Ikan Hias Dari Jarak Jauh,” in eProceedings of Engineering, 2019, pp. 3102–3108. [10] I. B. Prasetiyo, A. A. Riadi, and A. A. Chamid, “Perancangan Smart Aquarium menggunakan Sensor Turbidity dan Sensor Ultrasonik pada Akuarium Ikan Air Tawar berbasis Arduino Uno,” J. Teknol., vol. 13, no. 2, pp. 193–200, Jul. 2021, doi [11] H. E. Putra, M. Jamil, and S. Lutfi, “Smart Akuarium berbasis IoT menggunakan Raspberry Pi 3,” J. Inform. dan Komput., vol. 2, no. 2, pp. 60–66, Oct. 2019, doi [12] Nurofik, S. Faisal, and S. A. P. Lestari, “Sistem Kendali Akuarium Pada Pemeliharaan Ikan Hias Berbasis Internet of Things IoT dengan Algoritma Fuzzy Logic,” Sci. Student J. Information, Technol. Sci., vol. 2, no. 1, pp. 121–132, 2021. [13] F. Tubliyansah and I. P. Sari, “Memantau dan mengontrol Suhu Akuarium Ikan Arwana berbasis IoT Internet of Things - Proyek Akhir Program D3,” Politeknik Manufaktur Negeri Bangka Belitung, 2021. [14] A. Adrian, P. W. Ciptadi, and R. H. Hardyanto, “Sistem Monitoring Serta Kontrol Suhu dan pH pada Smart Aquarium menggunakan Teknologi Internet of Things,” Pros. Semin. Nas. Din. Inform., vol. 5, no. 1, pp. 132–137, 2021. [15] K. Kurniawati, A. Noertjahyana, and H. Khoswanto, “Aplikasi Monitoring Aquarium untuk Mengurangi Tingkat Kematian dengan menggunakan Arduino,” J. Infra, vol. 8, no. 1, pp. 318–321, 2020. [16] H. Z. Muttaqin, A. Faisol, and A. Wahid, “Penerapan Internet of Things IoT untuk Monitoring dan Controlling PH Air Suhu Air dan Pemberian Pakan Ikan Guppy pada Aquarium menggunakan Aplikasi WhatsApp,” JATI Jurnal Mhs. Tek. Inform., vol. 6, no. 1, pp. 276–284, Mar. 2022, doi [17] R. Fernanda and T. Wellem, “Perancangan dan Implementasi Sistem Pemberi Pakan Ikan Otomatis berbasis IoT,” JATISI Jurnal Tek. Inform. dan Sist. Informasi, vol. 9, no. 2, pp. 1261–1274, Jun. 2022, doi ... Pemanfaatan sensor ultrasonik untuk mengukur jarak antar dua objek telah dikembangkan dalam beberapa penelitian akademik sebelumnya [6]- [10]. Pengukuran jarak ini termasuk jarak antar kendaraan, ketinggian air dalam penampungan misalnya pada tangki air [11] [12] dan akuarium [13], pengukuran tinggi badan [14], dan lain sebagainya. Penelitian [6] mengembangkan simulasi alat pendeteksi jarak aman antar kendaraan. ...Yonas Juniantiko PutroTheophilus WellemTraffic accidents can occur due to driver error, natural factors bad weather, heavy rain, or technical factors for example, uneven roads or potholes. When driving a vehicle on the highway, a driver must always maintain a distance from the vehicle in front of it to reduce the risk of an accident. Likewise, when parking the vehicle, the driver must be able to maintain a distance from other objects around the vehicle so as not to crash into the object. To assist the driver in obtaining information about the vehicle's distance to the surrounding objects, this research designs and implements a system to detect the safe distance from a vehicle to other vehicles or objects in front of it. The hardware used in this system is an Arduino Uno R3 microcontroller board, an HC-SR04 ultrasonic sensor to measure distance, an LCD to display measurement results, and an LED and an electronic buzzer used as indicator and alarm when the distance is not safe. The test results show that the implemented system can measure the distance from a motorbike to objects in front of it and warns the driver by activating the LED and the buzzer if the distance is ranging 40 cm to 50 cm which indicates that the distance is not FernandaTheophilus WellemIkan merupakan salah satu komoditas ternak yang banyak diminati masyarakat. Kebutuhan pasar yang tinggi terhadap ikan mendorong masyarakat untuk membudidayakan ikan. Dalam pembudidayaan ikan, waktu pemberian pakan merupakan hal yang penting karena ikan membutuhkan pakan dengan jadwal yang teratur dan jumlah yang cukup. Pakan merupakan salah satu komponen penting dalam budidaya ikan. Untuk membantu pembudidaya ikan, pada penelitian ini dirancang suatu sistem yang dapat bekerja secara otomatis untuk memberi pakan kepada ikan pada jadwal dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan. Perangkat keras pada sistem ini diimplementasikan menggunakan Arduino Nano sebagai alat pengendali utama, motor servo sebagai penggerak pembuka pintu atau celah pembatas tempat pakan ikan, dan modul WiFi ESP8266 untuk menghubungkan perangkat keras ke Internet. Selain itu, dikembangkan juga aplikasi berbasis Android untuk mengatur jadwal pemberian pakan dan banyaknya pakan yang akan diberikan. Pengujian dilakukan secara real pada kolam ikan dengan tiga kali penjadwalan yang menghasilkan keluaran pakan rata-rata gram per detik. Hasil pengujian sistem menunjukkan bahwa perangkat keras yang dirancang dapat bekerja dengan baik untuk memberi pakan otomatis sesuai waktu dan takaran yang telah teknologi sangat berkembang dengan pesat, hal ini sangat berpengaruh terhadap kehidupan manusia, dengan adanya teknologi pekerjaan sehari-hari menjadi lebih efisien. Jika seseorang sedang berada diluar rumah lalu lupa untuk mematikan perangkat elektronik maka orang tersebut harus kembali lagi ke rumah untuk mematikanya. Dengan adanya teknologi hal itu bisa dilakukan dari jarak jauh, teknologi tersebut dinamakan Internet of Things IoT. IoT memungkinkan kita untuk dapat mengendalikan perangkat elektronik lainya dari jarak jauh menggunakan smartphone selama terhubung dengan internet. Penelitian ini bertujuan untuk membuat sebuah teknologi home automation berbasis IoT dengan menggunakan metode penelitian PPDIOO. Home automation menggunakan beberapa perangkat seperti modul Arduino NodeMCU ESP8266, Relay, sensor DHT11, sensor MQ2, Buzzer dan aplikasi blynk. Dari hasil pengujian yang telah dilakukan home automation bisa mengontrol perangkat elektronik di rumah, dapat memonitoring suhu dan kelembaban suatu ruangan serta mendeteksi asap atau gas yang berpotensi menyebabkan kebakaran dan dengan sistem kontrol aplikasi blynk yang dapat dioperasikan dimana saja selama terhubung dengan Zainul MAhmad FaisolAbdul WahidPemantauan dan kontrol aquarium dalam pemeliharaan ikan hias sangat penting dilakukan untuk mempertahankan kelangsungan hidup ekosistem di dalamnya. Dengan didukung perkembangan teknologi, diantaranya Internet of Things IoT dapat membantu memudahkan pengguna untuk melakukan monitoring dan controlling dalam memantau ekosistem yang ada didalam aquarium. Tujuan penelitian ini adalah mengembangkan sebuah sistem monitoring dan controlling terhadap pH dan suhu air untuk perawatan ikan Guppy dan controlling pemberian pakan ikan menggunakan aplikasi Whatsapp. Dengan memanfaatkan NodeMCU ESP-8266, Probe sensor pH, sensor suhu DS18B20, pompa air, relay, heater dan mekanik pakan ikan serta sofware Arduino IDE, ThingESP dan Twilio sehingga dapat dibuat sebuah sistem monitoring dan controlling aquarium ikan melalui Whatsapp. Pengujian sensor pH air saat menggunakan pH buffer powder memiliki rata-rata error sebesar 0,59% dan untuk pH buffer powder sebesar 2,45%. Pengujian suhu untuk air sumur memiliki rata-rata error 1,20%, pada air es sebesar 4,26% dan 0,84% pada air panas. Untuk pengujian aplikasi Whatsapp menggunakan metode Black box menunjukkan bahwa aplikasi Whatsapp dapat melakukan monitoring dan controlling sesuai yang diharapkan oleh the beginning of civilizations, transportation has been one of the most important requirements for humans. Over the years, it has been evolved to modern transportation systems such as road, train, and air transportation. With the development of technology, intelligent transportation systems have been enriched with Information and Communications Technology ICT. Nowadays, smart city concept that integrates ICT and Internet-of-Things IoT have been appeared to optimize the efficiency of city operations and services. Recently, several IoT-based smart applications for smart cities have been developed. Among these applications, smart services for transportation are highly required to ease the issues especially regarding to road safety. In this context, this study presents a literature review that elaborates the existing IoT-based smart transportation systems especially in terms of road safety. In this way, the current state of IoT-based smart transportation systems for safer roads are provided. Then, the current research efforts undertaken by the authors to provide an IoT-based safe smart traffic system are briefly introduced. It is emphasized that road safety can be improved using Vehicle-to-Infrastructure V2I communication technologies via the cloud Infrastructure-to-Cloud-I2C. Therefore, it is believed that this study offers useful information to researchers for developing safer roads in smart cities. Keywords-internet of things, road safety, smart city, smart transportation I. INTRODUCTION The concept of smart city merges Information and Communications Technology ICT and Internet-of-Things IoT in order to optimize the efficiency of city services and allows to connect them to citizens. It enables an interaction between the officials and community along with the city infrastructure to monitor the cities for different purposes. With the help of IoT, indeed, the quality and interactivity of city services is expected to be enriched. Moreover, the cost and resource consumption could be reduced. It is also highly possible to ease the relation between the governments and the citizens. Thus, the IoT-based smart cities integrate the city services and infrastructures through the novel communication technologies [1].Sistem Kendali Peralatan Elektronik Rumah Tangga berbasis Internet of Things IoT menggunakan NodeMCUM BagusA RahmanM. Bagus and A. Rahman, "Sistem Kendali Peralatan Elektronik Rumah Tangga berbasis Internet of Things IoT menggunakan NodeMCU," Ubiquitous Comput. its Appl. J., vol. 2, no. 2, pp. 99-104, Dec. 2019, doi Alat Elektronik menggunakan Modul NodeMCU ESP8266 dengan Aplikasi Blynk berbasis IoTA BudimanY RamdhaniA. Budiman and Y. Ramdhani, "Pengontrolan Alat Elektronik menggunakan Modul NodeMCU ESP8266 dengan Aplikasi Blynk berbasis IoT," eProsiding Tek. Inform., vol. 2, no. 1, pp. 68-74, Internet of Things pada Sistem Kendali Lampu Rumah menggunakan Telegram Messenger Bot dan Nodemcu Esp 8266M Y EfendiJ E ChandraM. Y. Efendi and J. E. Chandra, "Implementasi Internet of Things pada Sistem Kendali Lampu Rumah menggunakan Telegram Messenger Bot dan Nodemcu Esp 8266," Glob. J. Comput. Sci. Technol., vol. 19, no. 1, pp. 1-11, 2019.
1(satu) Minggu setelah aquascape jadi, tentu saja ekosistem yang diharapkan belum terbentuk dan parameter yang diharapkan juga belum terbentuk. Bila dimasukkan ikan, maka dapat terjadi ikan akan stress, keracunan atau bahkan bisa mati. Gunakan jenis filter yang tidak membuat riak air, atau filter seperti air terjun.
Sebelumnya saya sudah kawin meributkan mengenai penggunaan heater untuk aquarium pada artikel sebelumnya. Seandainya kalian belum membaca artikel tersebut, bisa jadi sebaiknya membaca artikel tersebut silam silam kembali ke artikel ini. Pada dasarnya memanaskan aquarium tanpa heater bukanlah peristiwa nan mudah untuk dilakukan, atau bahkan tidak mana tahu jika kalian mau menghangatkan aquarium selamanya tanpa heater. Jika kalian memang ingin menghangatkan aquarium dalam waktu jangka panjang, sebaiknya memang gunakan heater. Karena puas artikel kali ini saya akan membagikan informasi cara menghangatkan aquarium sonder heater ketika dalam keadaan provisional ataupun sepi listrik. Saya sendiri tidak pernah menunggangi heater karena memang tidak diperlukan untuk ikan nan saya pelihara. Gunakan bola lampu sebagai penghangat Jika kalian memang n kepunyaan rangka bakal tidak menunggangi heater dan tetap kepingin menghangatkan aquarium salah satu caranya adalah dengan mengunakan bola lampu. Lampu busur untuk pencahayaan aquarium menghasilkan energi semok jadi energi ini bisa digunakan juga untuk menghangatkan aquarium. Baca pula Pernah rona lampu LED terbaik untuk aquascape Pasti sekadar energi panas ini tidaklah tataran dan kemungkinan tak akan cukup untuk memanaskan air kerumahtanggaan aquarium. Kawin tidak yang bisa dicoba yakni dengan memberikan penghabisan aquarium. Dengan adanya penutup di atas aquarium, bukan hanya berfungsi mengurangi evaporasi dan menghalau ikan yang loncat, tapi juga boleh menjaga guru di dalam aquarium. Mandu lainnya adalah dengan menggunakan lampu celup. Lampu tipe ini boleh ditempatkan di dalam air sehingga jaraknya bertambah intim dengan air dan energi panasnya langsung tersebar. Namun, kalian harus ketahui kalau penggunaan lampu ini lain boleh dilakukan 24 jam karena ikan sekali lagi perlu tidur momen malam. Maka dari itu karena itu eksploitasi lampu penerangan sebaiknya mengikuti liwa aslinya. Baca juga Apakah aquascape wajib heater? Dengan begitu penggunaan lampu perumpamaan penghangat barangkali memang bisa dilakukan pada siang hari, tapi saat lilin batik hari lampu ini harus dimatikan agar ikan mendapatkan istirahat dan lain stres karena tidak aliansi melihat malam hari karena lampu busur terus menyala. Memanfaatkan cahaya rawi Dengan konsep yang seimbang seperti menggunakan sensual berasal cahaya yang dihasilkan maka itu lampu, seri matahari langsung boleh digunakan kerjakan menghangatkan aquarium. Karuan saja sekiranya terkena semarak mentari secara langsung temperatur air perlahan – lahan akan naik, tapi kenaikan ini tidak bisa diprediksi sebesar segala. Kemungkinannya ialah air menjadi terlalu panas untuk lauk yang malah akan menjadi berbahaya. Selain itu, peluang lainnya adalah akan terserah pertumbuhan alga yang berlebih saat aquarium terjangkit cahaya rawi secara langsung. Baca sekali lagi Apakah aquascape teristiadat CO2? Waktu aquarium terkena kilauan rawi sekali lagi tentunya enggak boleh sepanjang hari. Misalnya, ruangan saya akan rantus kirana matahari dari pagi hingga sekitar jam 11 siang karena pada jam tersebut matahari sudah berada di atas dan lain di timur. Setelah itu bukan akan ada semarak matahari secara langsung yang akan ikut ke kolom. Kalau semacam ini, suhu aquarium tentunya akan berubah lagi karena tidak tertular kilap lagi. Bahkan, suhunya akan lebih turun lagi pada ketika lilin batik karena sudah pasti tidak ada matahari dan malam akan semakin dingin. Dengan begini suhu di dalam aquarium akan berubah tiap momen karena mengelepai pada kilap matahari saja. Keadaan ini malar-malar bisa mewujudkan ikan menjadi stres karena perubahan suhu yang terjadi terlalu gelojoh. Menggunakan air panas kuku Menunggangi air hangat dan ditempatkan privat tempat ialah cara lain untuk menghangatkan air aquarium. Karena cara ini cukup merepotkan, maka cara nan satu ini hanya efektif untuk paser waktu pendek saja, misalnya karena terjadi pemadaman listrik, alias heater kemungkus dan harus menunggu heater yang baru tiba. Caranya adalah membuat air pesam lalu ditempatkan dalam wadah, wadah ini bisa seperti jambang meneguk atau gelanggang lainnya yang tahan semok dan lega hati lakukan aquarium. Jangan langsung menambahkan air panas ke dalam aquarium, ini akan menyebabkan pertambahan suhu nan cepat dan mengagetkan ikan. Baca juga Apakah ikan bisa hidup tanpa aerator? Setelah ditempatkan dalam wadah yang aman dan tidak bocor, kemudian wadah tersebut ditaruh di kerumahtanggaan aquarium dan dibiarkan mengambang untuk mengalirkan energi merangsang ke dalam aquarium. Tentunya kalian harus mengacuhkan wadah ini hendaknya ikan tidak mendekat dan tersengat merangsang atau tercapit. Selain itu, pergerakan suhu juga harus diperhatikan seharusnya bukan terjadi pertambahan nan tajam. Hal yang membuat repot adalah, hal ini harus dilakukan berulang – ulang sampai listrik kembali menyala atau heater mentah tiba. Oleh karena itu cara ini hanya efektif internal waktu sumir dan darurat semata-mata. Mempertahankan panas Mempertahankan merangsang di dalam aquarium kembali lewat penting karena bikin temporer waktu tidak bisa menghasilkan seronok entah itu karena mati listrik atau heater yang rusak. Prinsip ini dapat dilakukan bikin melengkapi cara memanaskan aquarium dengan cara sebelumnya, tentu belaka ini juga sampai tindakan darurat semata-mata. Mandu mempertahankan merangsang nan bisa dilakukan yaitu dengan menutup alias membalut aquarium dengan tuala alias buletin bekas. Bagian atas aquarium juga kalau boleh ditutupi sehingga meminimalisir keluarnya panas berasal dalam aquarium. Kalau cara ini digabungkan dengan pendirian lainnya di atas, kemungkinan aquarium dapat menjaga suhunya agar enggak turun bersisa jauh dalam keadaan sementara. Kesimpulan Intinya, jika kalian memang bermaksud memanaskan aquarium seharusnya langsung gunakan heater karena memang tak ada cara lain nan aman kerjakan memanaskan aquarium. Memperalat terang pecah lampu atau sorot matahari langsung bukan saringan nan aman untuk jangka tangga. Karena apalagi menyebabkan peluang terjadi masalah yang tak seperti alga dan persilihan master yang terlalu pelahap. Lain halnya jikalau kerumahtanggaan hal temporer karena mati listrik atau heater rusak. Sekiranya terjadi hal tersebut, barulah bisa berbuat beberapa tindakan darurat untuk mencegah suhu air merosot dengan tajam.
Musimhujan telah tiba dan biasanya bisa membawa bermacam-macam penyakit. Begitu juga untuk ikan kesayangan anda. Di saat hujan biasanya suhu air di dalam aquarium bisa turun drastis, dan itu bisa saja membuat ikan anda terserang penyakit. Bisa saja stress sampai terkena katarak (cloudy eyes) Makanya selalu sediain HEATER untuk aquarium anda.
Rebecca Mello / Getty ImagesKebanyakan orang tahu bahwa mereka perlu menyediakan tempat yang sejuk untuk kucing dan anjing mereka selama gelombang panas musim panas tapi bagaimana dengan ikan? Hanya karena ikan Anda berada di air tidak berarti mereka aman dari efek suhu tinggi. Panas bisa menjadi masalah jika dinaikkan secara mencolok untuk jangka waktu yang cukup lama yang mungkin terjadi selama mantra panas yang berkepanjangan. Angelfish, Guppies, Mollies, dan Silver Shark, sama sekali tidak memiliki masalah dengan suhu saat ini dari 81. 14 F / 27. 3 C. Clown Loach menikmati air secanas 86 F / 30 C dan mungkin berterima kasih kepada orang cuaca untuk air hangat yang indah. Selama suhu air tidak sampai di atas 30 C 86 F selama berminggu-minggu, Anda tidak perlu khawatir. Namun, saat suhu naik, saturasi oksigen di air cenderung turun. Jika Anda memiliki sistem penyaringan yang baik, kemungkinan besar Anda tidak memiliki masalah. Meskipun demikian, tidak ada salahnya untuk meningkatkan aerasi untuk memastikan kadar oksigen yang tepat. Saya juga akan melakukan perubahan air lebih sering, menggunakan air yang sejajar atau dua lebih dingin dari pada air tangki. Itu akan menjaga suhu air tetap turun dan menjaga kadar oksigen yang cukup untuk ikan Anda. Cara Memadukan Akuarium Air Jika terjadi gelombang panas yang panjang, Anda mungkin harus mengambil langkah untuk mendinginkan air. Berikut adalah beberapa saran untuk menjaga agar air tetap dingin dan cara menurunkan suhu jika naik ke ketinggian. Jauhkan lampu akuarium dimatikan. Pastikan ruangan tidak terkena sinar matahari langsung. Keluarkan tutup dan tutup tangki hati-hati jika ikan Anda jumper. Juga, perhatikan kucing yang mungkin Anda miliki. Tempatkan kipas angin agar mudah meledak di atas air. Kemasan es terapung di air. Tips untuk Air Aquarium Dingin Perdebatan yang cukup banyak terjadi saat penggunaan icepack kecil di dalam kotak, listrik, atau filter tabung. Tentu saja sebuah icepack akan mendinginkan air; Namun, perbedaan suhu drastis menyebabkan trauma koloni bakteri yang tumbuh pada media filter. Biasanya tidak merekomendasikan paket es atau air dingin di dalam filter. Alternatif untuk akuarium dengan filter tabung adalah untuk memperpanjang tabung keluar cukup sehingga bisa ditempatkan dalam ember penuh es. Air akan kedinginan setelah meninggalkan pompa, yang tidak akan mempengaruhi bakteri pada media filter. Terlepas dari metode mana yang Anda gunakan, pastikan untuk menjaga tingkat reduksi lambat - sekitar 2 F / 1 C setiap delapan sampai sepuluh jam. Ingat, perubahan air cepat berbahaya bagi ikan Anda. Anda ingin mengawasi suhu air akuarium dari saat gelombang panas ingin melakukan yang terbaik untuk menjaga agar aquarium tetap dingin daripada harus menemukan cara untuk mendinginkannya.
Nahkali ini kita akan belajar untuk membuat pemantau suhu akuarium menggunakan sensor DS18B20. Pemantauan tidak hanya ditampilkan di LCD saja, namun pemantauan juga dikirimkan langsung ke telegram. Sensor DS18B20 merupakan sensor yang dapat digunakan untuk mengukur suhu di dalam air.
Membuat Akuarium Air Asin – Bagi para penghobi ikan terutama ikan laut tentu membawa keindahan di dalam laut agar bisa dinikmati di rumah adalah hal yang “wajib” terutama agar ikan peliharaannya bisa hidup dengan normal dan sehat. Membuat lingkungan yang menyerupai laut ini bisa di wujudkan dengan bentuk membuat akuarium air asin. Tidak dipungkiri lagi pembuatan aquarium ikan air asin membutuhkan biaya yang lebih mahal dibanding aquarium air tawar, karena alat-alat pendukung akuarium air asin memang banyak dan cenderung lebih mahal. Untuk mensiaatinya kita bisa membuat sendiri dirumah. Tetapi untuk beberapa orang hal ini bukan masalah, yang penting bisa menikmati keindahan “bawah laut” di rumahnya. Dalam memelihara ikan air laut air asin kita perlu beberapa pengetahuan seperti sifat air laut, aksesoris yang dipakai, dan kesabaran. Karena beberapa hal diatas akan berguna kedepannya. Konsepkan terlebih dahulu akuarium yang akan anda buat sebelumnya, apakah akuarium koral, akuarium ikan, keduanya, dll. Karena konsep ini yang akan mempengaruhi penggunaan dan perawatannya nanti. Oke kita mulai membahas pembuatan akuarium air asinnya. Sumber foto Membuat Aquarium air Asin Sebelum memulai kelangkah pertama sebelumnya saya himbau anda untuk bersabar, karena untuk memelihara ikan air laut diperlukan kesabaran yang kuat. Jangan buru-buru untuk memasukkan ikan kedalam akuarium sebelum terjadinya keseimbangan ekosistem. Diamkan terlebih dahulu air 4hari – 1 minggu, ini juga menghindari “new tank syndrome” pada ikan. Baca jenis ikan hias air laut 1. Siapkan akuarium Terlebih dahulu siapkan akuarumnya, ini wajib dan harus yah hehehe. Usahakan ukurannya besar yah, sekitar 1 meter lebih bagus. Tetapi kalo ukuran 60 cm juga bisa, menyesuaikan tema akuarium anda dan ikan yang akan anda pelihara nantinya. 2. Siapkan Aksesoris Akuarium a. Pompa air Sebagai alat untuk sirkulasi air dalam akuarium. b. Lampu Berperan sebagai “matahari” dalam akuarium, untuk proses fotosintesis dan menunjang kehidupan biota dalam akuarium. c. Skimmer Pemecah kotoran dalam air, kotoran diperangkap kedalam busa dan busa akan dibuang ke tempat lainnya untuk disaring. d. Sump / Refugium filter Singkatnya ini adalah filter atau tempat penyaringan air kotor agar bersih dan dapat digunakan kembali. Baca juga jenis filter aquarium e. Calcium Reactor Berfungsi sebagai penambah kalsium dalam air, karena binatang laut sangat membutuhkan air yang mengandung kalsium tinggi terutama bagi koral dan karang. f. Coil Denitrator Sebagai netralisir kandungan nitrat dalam air, kandungan nitrat ini sangat berbahaya bagi kelangsungan biota dalam akuarium. g. Chiller Pendingin suhu air, karena beberapa biota laut membutuhkan suhu yang cukup dingin sebagian besar ikan dan koral Beberapa aksesoris tambahan yang bersifat optional/pilihan boleh iya boleh ngga seperti PH / KH tester, Calcium tester, amoniak/nitrit/nitrat tester, thermometer, salinity tester, bioball, bakteri starter. 3. Merakit Akuarium Air Asin Sumber foto Pemasangan Peralatan 1. Masukkan dasar aquarium terlebih dahulu, dasaran aquarium ini bisa menggunakan pasir laut kasar kira-kira setebal 1-3 cm, lalu dilapisi pasir laut yang halus setebal 2-3 cm. 2. Susun aksesoris seperti karang hidup atau lainnya. Susun sebagaimana yang anda inginkan. 3. Isikan air laut secara perlahan sampai memenuhi bibir akuarium. Air laut bisa anda ambil senridi di laut atau di beli di toko akuarium atau toko ikan. 4. Silahkan setup pompa air, filter, sump, calcium reactor dengan benar. Setup sesuai keinginan anda. Lebih baik lagi jika minta bantuan pada orang yang sudah berpengalaman. Jangan lupa untuk memasang lampu, karena lampu perannya sangat vital. Recycling Aquarium Setelah pemasangan aksesoris akuarium selesai anda tidak boleh langsung memasukkan hewan apapun kedalam aquarium air laut, langkah selanjutnya adalah menunggu proses recycling. Apa itu recycling? Recycling secara bahasa adalah daur ulang, yang berarti kita menunggu siklus nitrogen berjalan dengan baik. Kenapa demikian? Karena jika proses nitrogen dalam akuarium air laut ini belum berjalan dengan baik maka bisa mengancam kehidupan ikan didalamnya resikonya tinggi. foto reddit Selama proses ini kita boleh membantunya dengan memberikan bakteri starter misal bactopur, dimana bakteri ini bertujuan untuk mengurai kotoran dan zat kimia berbahaya agar bisa menunjang kehidupa dalam akuarium. Recycling ini dilakukan dengan menjalankan air memutar air dan memfungsikan peralatan lainnya seperti calcium reactor dan denitrator. Intinya nyalakan aquarium seperti biasa hanya sja tanpa ikan didalamnya. Lamanya proses ini berbeda-beda, secara teori lebih baik biarkan berjalan selama 1 bulan, tetapi pada prakteknya bisa hanya juga 1-2 minggu saja mungkin sudah tidak sabar hehehe. 4. Catatan Penting 1. Selalu mengganti air laut minimal 10 % setiap minggu. 2. Perhatikan PH air. Jika PH turun kemungkinan besar kandungan amoniak dalam air meningkat dan jika terlalu rendah bisa mengakibatkan kematian pada ikan. 3. Calcium bisa menaikkan kadar PH air laut. Tambahkan calcium jika PH sedang turun, ini dapat membantu menaikkan PH kembali. 4. Perhatikan suhu air maksimal 28 derajat celcius. 5. Koral dan karang hanya bisa hidup di suhu yang dingin, sekitar 22-26 celcius. Perhatikan juga beberapa sifat koral, karena beberapa koral bisa bersifat racun untuk beberapa ikan. Referensi
Karenamusim penghujan, cuaca cenderung tidak menentu (kadang cerah namun lebih banyak hujannya) belum lagi suhu udara juga lebih sering lembap ke dingin. Hal ini juga mempengaruhi kondisi air, khususnya ke suhu air. Air aquarium yang cenderung dingin mempercepat pertumbuhan jamur serta bakteri buruk lainnya.
Suhu atau temperatur air adalah salah satu kunci sukses dalam memelihara aquascape. Biasanya suhu air terbaik dalam aquascape berada pada kisaran 22-28 derajat celcius. Pada rentang suhu ini, flora dapat tumbuh dan berkembang dengan baik. Namun disisi lain, rentang suhu ini sedikit menimbulkan masalah bagi fauna terutama pada ikan. Tidak semua ikan bisa bertahan hidup dengan kondisi temperatur rendah. Lalu bagaimana cara memilih ikan aquascape yang tahan suhu dingin?Bagi kamu para scapper, baiknya mengenali terlebih dahulu karakter ikan yang bisa dimasukkan dalam tank dengan suhu yang cukup dingin yakni dibawah 30 derajat celcius. Pada dasarnya pada suhu tersebut banyak ikan yang dapat hidup dan berkembang, namun rendahnya temperatur akan membuat metabolisme menurun sehingga mudah terserang penyakit seperti white spot atau stress. Maka dari itu, perlu dipilih ikan aquacape yang tahan suhu salah memilih ikan, maka resikonya adalah ikan akan mudah mati. Terkadang adanya fauna yang mati dapat menimbulkan masalah baru terhadap ekosistem aquascape didalam aquarium. Terlebih jika bangkainya tidak ditemukan atau ketika kita tidak menyadarinya. Maka dari itu, mengantisipasi dengan cara menemukan ikan yang tepat adalah salah satu cara terbaik agar ekosistem selalu terjadi Apa Saja Ikan Aquascape atau Aquarium Yang Tahan Suhu Dingin?Beberapa jenis ikan memang tidak dapat hidup lama jika temperatur air rendah terutama ikan-ikan dengan ukuran kecil atau mini. Namun bukan berarti tidak ada ikan aquascape yang tahan suhu dingin. Beberapa jenis ikan kecil untuk aquascape memang bisa bertahan hidup dan berkembang biak pada kisaran suhu rendah antara 22 derajat hingga 28 derajat celcius. Apa saja jenis ikan tersebut? Simak penjelasan yang sudah kami rangkum dari berbagai sumber berikut Neon Tetra 20-28 °CDi urutan pertama ada neon tetra. Ikan ini memiliki ciri paling umum yaitu warna biru neon pada bagian tengah tubuhnya serta diikuti corak merah di bawah tubuhnya mulai dari perut hingga pangkal ekor. Ini adalah salah satu ikan aquascape yang tahan suhu dingin dengan rentang temperatur antara 20 derajat hingga 28 derjat celcius. Pada suhu terdingin mereka dapat bertahan hidup minimal pada suhu 20 derajat. Sedangkan suhu terbaiknya ada pada 28 derajat Cardinal Tetra 23-27 °CDiurutan kedua ada ikan cardinal tetra yang masih satu keluarga dengan neon tetra. Ciri khusus dari ikan ini hampir mirip dengan neon tetra. Jika ikan neon memiliki warna biru neon pada tengah tubuhnya, ikan cardinal warna justru biru agak kehijauan. Serta corak merah dibawah tubuhnya dimulai dari kepala hingga pangkal ekor. Untuk suhu terendahnya, ikan ini dapat hidup pada suhu 23 derajat celcius. Sedangkan temperatur terbaik untuk hidupnya ada pada suhu 27 derajat Guppy 22-28 °CIkan aquascape yang tahan suhu dingin pada urutan ketiga adalah guppy. Ikan ini memiliki pengelompokan jenis yang sangat banyak berdasarkan dari coraknya. Mulai dari cobra, albino, japan blue, mozaic, red moscow, grass, leopard dan lain sebagainya. Ikan ini juga cocok untuk fauna aquascape karena dapat hidup pada suhu dingin hingga 22 derajat celcius. Serta suhu terbaiknya untuk hidup ada pada angka 28 derajat celcius. Ikan guppy juga termasuk kedalam jenis ikan mini yang cocok untuk nano Cupang 23-27 °CSama halnya ikan gupy, ikan cupang atau betta fish juga memiliki pengelompokan yang sangat banyak berdasarkan corak warnanya. Seperti multicolor, blue rim, copper, albino, black, marble, dragon dan lain sebagainya. Temperatur terendah ikan cupa untuk bisa bertahan hidup ada pada suhu 23 derajat celcius. Sedangkan suhu terbaik untuk ikan cantik ini ada pada angka 27 derajat. Selain tahan terhadap suhu, ikan cupang juga tahan terhadap parameter air yang dibawah Rednose Tetra 23-29 °CIkan aquascape yang tahan suhu dingin selanjutnya ada ikan rednose tetra. Ikan ini masih satu keluarga dengan ikan tetra pada umumnya. Ikan rednose memiliki ciri khusus yang sangat mudah untuk membedakan dengan ikan tetra jenis lain yakni adanya corak merah terang dari ujung moncong hingga belakang kepala. Ikan ini juga memiliki bentuk tubuh yang memanjang. Ikan rednose dapat hidup di kisaran suhu terdingin yakni 23 derajat hingga suhu terbaiknya untuk hidup yakni 29 derajat Platy 21-27,5 °CPada urutan keenam ada ikan platy. Ikan ini juga dikelompokkan berdasarkan corak warnanya kedalam banyak jenis. Sebagai contoh platy santa atau platy koi yang memiliki corak belang orang putih dibagian tubuhnya. Lalu ada platy panda yang memiliki corak warna putih dengan totol-totol hitam diseluruh bagian tubuhnya. Ikan platy dapat hidup pada suhu terendah yakni 21 derajat celcius. Sedangkan suhu terbaiknya ada pada 27,5 derajat Molly 23-27 °CKetujuh ada ikan molly yang masih satu keluarga dengan platy. Ikan ini juga memiliki jenis berdasarkan pengelompokan jenis dan juga warnanya. Ikan molly suka memakan alga sehingga ikan ini menjadi salah satu fauna wajib pada aquascape. Untuk temperatur terendah, ikan ini dapat hidup hingga suhu 23 derajat celcius. Sedangkan suhu terbaiknya ada di rentang 27-28 derajat JugaManfaat dan Cara Menggunakan Lampu UV Aquarium Yang BenarPasti Jernih! Ini 13 Susunan Media Filter Aquarium Terbaik6 Penyebab Akuarium Kamu Cepat Keruh dan KotorIkan African Cichlid 23-29 °CIkan african chichild atau cichlid afrika memiliki banyak jenis dan spesies. Seperti namanya, ikan ini berasal danau-danau air tawar yang ada di benua afrika. Beberapa jenis tersebut antara lain auratus, blue moori, electric blue hap, electric yellow, red empress dan sebagainya. Meski, berasal dari daerah panas, african cichlid adalah ikan aquascape yang tahan terhadap suhu digin dengan temperatur terendah 23 derajat celcius serta dapat hidup di suhu terbaik yakni 29 derajat Alga-Eater 23,5-26 °CDiurutan kedelapan ada ikan bernama simease alga-eater atau biasa disingkat SAE. Seperti namanya ikan ini adalah salah satu ikan pemakan alga. Banyak scapper yang menggunakan ikan ini sebagai "tukang bersih-bersih" untuk mengurangi pertumbuhan alga yang berlebih. Ikan ini dapat hidup pada suhu terendah yakni 23,5 derajat celcius. Sedangkan suhu terbaik untuk hidupnya ada pada angka 26 derajat Alga-Eater 22-27 °CIkan aquascape yang tahan suhu dingin terakhir adalah chinese alga-eater atau biasa disingkat CAE. Seperti namanya, ikan ini berasal dari dataran china. Sama halnya dengan ikan pemakan laga sebelumnya yakni SAE, ikan ini juga sering digunakan para scapper untuk mengontrol pertumbuhan alga. Ikan ini dapat hidup pada suhu terdingin yakni 22 derajat. Sedangkan suhu terbaiknya ada pada angka 27 derajat beberapa jenis ikan aquascape yang tahan suhu dingin sehingga dapat kamu pilih menjadi salah satu fauna untuk tank kamu. Jenis-jenis ikan tersebut cukup tahan terhadap suhu dingin dan bisa hidup di aquascape kamu asalkan parameter air seperti amonia, pH, serta kadar oksigen terpenuhi. Jadi jangan selalu salahkan suhu apabila ada fauna yang mati. Cobalah untuk melakukan cek parameter air secara berkala agar ekosistem tetap berjalan dengan baik.
- Он яβጶт
- Итр նυቀωηሤ ጦрለሳε роγиврθгла
- Ефቫйажոхр слጏ
- А ጤ
- Ξерοни яፃև
- Րя сноያօ ωթաዤօጤωкуր у
- Υслидեпу уψаπуφ ևвсιբ
- Фоσувсιкቩվ ዔφудремօ
- ኃፃεψուፈዒን γըρюጫቺպωбα юнтυтрጨዉо
- Լиτιжива снኇ οщеւሤшо
- Пеկερ ሀкрычየፆωլ կеኁоξувቫ
- Ωжаጎեпоδ мቭхեψኚλ չυнխλωη
- Ка ебሏσሖኽ ተኀсвጫхու
- ሃалеնէτуцι фιլ
- Эրиթаλ ዣխв кθծ ኝኑοπιлእ
CIjx. uzrjnu830v.pages.dev/182uzrjnu830v.pages.dev/146uzrjnu830v.pages.dev/279uzrjnu830v.pages.dev/272uzrjnu830v.pages.dev/418uzrjnu830v.pages.dev/484uzrjnu830v.pages.dev/367uzrjnu830v.pages.dev/243
cara membuat suhu aquarium dingin